finnews.id – Ratusan siswa SMPN 1 Blora, Jawa Tengah mengalami dugaan keracunan massal usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa, 5 November 2025.
Menurut Sekretaris Dinkesda Blora, Nur Betsia, total kasus dugaan keracunan makanan yang ditangani RSU dr. R. Soetijono Blora dan Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Blora mencapai 122 siswa.
Dari jumlah tersebut, 117 siswa menjalani rawat jalan, dan lima siswa dirawat inap.
“Saat ini pasien rawat inap tinggal tiga orang, dua dirawat di RSU Blora dan satu di RS DKT Blora. Kondisi mereka baik dan mudah-mudahan nantinya bisa pulang,” ujar Nur, Jumat, 28 November 2025, dikutip Antara.
Ia menjelaskan tim juga melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Pemeriksaan dilakukan mulai dari dapur penyedia makanan MBG, meliputi dokumen akreditasi dapur, sertifikat laik higiene dan sanitasi, SOP pengolahan makanan, kebersihan peralatan, proses pengolahan, penyajian dan distribusi makanan ke sekolah.
“Sertifikat laik higiene sanitasi dan SOP sebenarnya sudah ada, meski belum seluruhnya terpasang. Kami juga melakukan investigasi langsung mulai dari proses pengolahan hingga distribusi makanan,” ujarnya.
Penyebab Dugaan Keracunan Massal Belum Diketahui
Hingga kini, Dinkesda belum dapat memastikan penyebab keracunan. Kepastian akan diketahui setelah hasil uji laboratorium dari sampel makanan, sampel feses, muntahan, dan sampel air yang dikirim ke BLK Semarang selesai diproses dari Dinas Kesehatan dan BPOM.
“Pemeriksaan mikrobiologi membutuhkan waktu sekitar satu minggu,” ujarnya.
Terkait penanganan medis, Dinkesda memberikan pengobatan berdasarkan gejala yang dialami siswa.
“Jika anak mengalami mual atau muntah diberikan obat anti mual. Untuk yang diare kami berikan obat diare. Semua disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak,” ujarnya.