finnews.id – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh menelan puluhan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data pada Jumat, 28 November 2025, terdapat 35 korban jiwa, 25 yang hilang, dan delapan terluka.
Menurut Kepala BNPB, Suharyanto, ada 4.846 keluarga yang mengungsi akibat bencana itu. “Ini semua kabupaten kota Aceh ini rata-rata terdampak,” kata Suharyanto, dikutip Antara.
Ia menjelaskan, untuk membuka akses jalan yang terputus, berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, serta menggunakan alat berat oleh satgas gabungan.
“Sekali lagi Aceh baru kemarin ini terjadinya banjir yang besar, sehingga tentu saja kami butuh waktu untuk mengembalikan dalam kondisi semula,” katanya.
Selain itu, katanya, jaringan komunikasi di Aceh juga terganggu, sehingga dipasangkan sebanyak 28 unit Starlink dan genset untuk memfasilitasi komunikasi darurat.
Distribusi Bantuan Logistik
“Kemudian untuk pendistribusian logistik, ini secara terus-menerus, secara bertahap diberikan yang sudah masuk logistik permakanan, sama dengan Sumatra Utara. Rinciannya adalah sembako, makanan siap saji, selimut, matras, mie instan, kemudian genset, dan lain sebagainya,” dia menambahkan.
Bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk Aceh juga sudah tiba menggunakan tiga pesawat Herkules.
“Yang pertama adalah ada beras 100 karung, minyak 10 koli, gula putih 10 dus, mie instan 25 dus, kemudian starling ada 28, genset 28, ada mi instan 750, LCR 20, kompresor 18, tenda, dan masih banyak lagi,” katanya.
Dia menyebutkan, banyak bantuan dari pemerintah untuk warga Aceh, dan akan didistribusikan kepada yang membutuhkan.
Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan bahwa, pada bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh, dampak terparah pada Sumatera Utara, terutama Tapanuli Tengah.