Home Internasional Myanmar Beri Amnesti Massal, 3.000 Tahanan Politik Dibebaskan!
Internasional

Myanmar Beri Amnesti Massal, 3.000 Tahanan Politik Dibebaskan!

Bagikan
Bagikan

finnews.id – Senyum banyak orang mengembang di depan Penjara Insein, Myanmar, Kamis, 27 November 2025. Mereka adalah keluarga yang gembira menyambut kerabat yang dibebaskan dari penjara.

Pembebasan para tahanan ini adalah bagian dari amnesti massal yang diberikan oleh penguasa militer negara itu menjelang pemilihan umum bulan depan.

Dilaporkan ABC, setidaknya delapan bus yang membawa tahanan disambut di luar gerbang penjara Yangon pukul 11.30 pagi oleh kerabat dan teman yang telah menunggu sejak dini hari.

Pemerintah militer memberikan amnesti kepada lebih dari 3.000 orang yang dipenjara karena menentang pemerintahan militer dan membatalkan tuntutan terhadap lebih dari 5.500 orang lainnya.

Amnesti ini dimaksudkan untuk memastikan pemilih yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum 28 Desember, katanya.

Seorang pejabat dari Penjara Insein, yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang untuk memberikan informasi, mengonfirmasi bahwa para tahanan akan dibebaskan mulai Kamis.

Namun, ia tidak menyebutkan berapa banyak atau siapa mereka. Dalam amnesti sebelumnya, pembebasan membutuhkan waktu beberapa hari.

Tidak ada tanda-tanda bahwa pembebasan tahanan akan mencakup mantan pemimpin Aung San Suu Kyi, yang memimpin pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi yang digulingkan dalam pengambilalihan militer pada tahun 2021 dan yang telah ditahan hampir tanpa akses komunikasi sejak saat itu.

Di antara mereka yang dibebaskan adalah Kyi Toe, anggota komite informasi pusat NLD, dan jurnalis lepas Zaw Lin Htut, yang juga dikenal sebagai Phoe Thar. Keduanya ditangkap pada tahun 2021.

“Saya bertekad untuk bekerja dengan Bibi sampai saya berusia 90 tahun,” kata Kyi Toe kepada para wartawan saat ia tiba di luar gerbang penjara.

Bibi adalah ungkapan rasa hormat yang umum bagi Suu Kyi di antara para anggota senior NLD.

Ia menambahkan bahwa anggota senior NLD lainnya masih berada di penjara.

Para kritikus menyatakan bahwa pemilu Myanmar tidak akan bebas dan adil karena tidak ada media yang bebas dan sebagian besar pemimpin NLD yang telah dibubarkan telah ditangkap.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Jerman, Italia, Prancis, dan Inggris Serukan Israel Lindungi Warga Palestina

finnews.id – Jerman, Italia, Prancis, dan Inggris menyerukan Israel untuk mematuhi hukum...

Kebakaran Apartemen Hong Kong
Internasional

Tiga Orang Ditangkap Terkait Kebakaran Apartemen Hong Kong yang Tewaskan 44 Orang

finnews.id – Kebakaran apartemen Hong Kong ini memicu kepanikan besar karena jumlah...

Overhaul UU Australia
Internasional

Australia Overhaul Undang-undang Lingkungan untuk Pertama Kalinya dalam Puluhan Tahun

finnews.id – Australia overhaul UU lingkungan Australia setelah drama politik panjang, dan...

India Tunda Rencana Pengurangan Emisi
Internasional

Anak-Anak Jadi Korban Polusi Udara India

finnews.id – Polusi udara India menjadi perhatian besar dunia karena semakin banyak...