Catatan Dahlan Iskan

Jembatan Merah  

Bagikan
Bagikan

Usai makan saya ke pantai kecilnya. Berpasir. Sambil kaki menyampari paris mata menatap Jembatan Merah yang bercahaya. Terlihat begitu dekatnya.

Cahaya gemerlap dari restoran lain juga menambah keramaian cahaya pantai. Setidaknya ada lima resto besar sejenis di sepanjang pantai Jembatan Merah. Gayanya semua gaya pantai. Saya baca satu per satu nama resto itu: Djimbaran, Marlin, Lyma, Sultan, dan tempat saya makan itu: Juragan Dapur.

Semua resto besar itu bergaya pantai Holtekam –kini lebih dikenal sebagai pantai Jembatan Merah. Saya tidak menyangka Jayapura sudah punya pusat tujuan wisata kuliner sekelas ini. Bukan lagi seperti pada umumnya pantai di daerah-daerah: yang hanya dipenuhi warung sederhana yang kurang tertata.

Saya bayangkan betapa gatal tangan para ahli tata kota dan arsitek perkotaan melihat potensi Jayapura yang kaya alam seperti itu.

Jayapura akan jadi kota terindah di Indonesia –pada saatnya. (Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Kangkung Babi

Siapa yang berhak mendapat kupon? Siapa saja. Mobilnya pun jenis apa saja....

Catatan Dahlan Iskan

Batalyon Ternak

Batalyon BTP punya resimen-resimen khusus: resimen ternak, resimen ikan, resimen tani, dan...

Airmata Ira
Catatan Dahlan Iskan

Airmata Ira

Saat itulah, bahu saya ditepuk seseorang. Saya menoleh. Ternyata Ira. Saya tahu...

Catatan Dahlan Iskan

Celana Koteka

Maka, kata Kossay, perlu orang seperti Wyn Sargent. Yakni yang mau tinggal...