finnews.id – Ketenangan warga Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur terusik selama hampir satu minggu terakhir. Seekor harimau Sumatra, satwa liar yang dilindungi, berulang kali terlihat berkeliaran di sekitar permukiman, bahkan mendekati jalan yang biasa dilalui warga.
Kemunculan harimau itu terekam jelas dalam video warga yang kini viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat harimau keluar dari balik semak menuju jalan desa, hanya beberapa meter dari lokasi aktivitas warga.
Menurut penuturan warga, satwa liar tersebut hampir bersentuhan dengan seorang pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas.
“Sudah hampir seminggu harimau ini berkeliaran. Tidak ada satu pun pihak yang turun. Apakah harus ada korban dulu baru ditangani?” keluh Keuchik Sijudo, Hamidan, dengan nada kecewa.
Seorang pawang lokal sempat turun ke lokasi untuk mengalihkan harimau kembali ke hutan. Beberapa warga melihat langsung proses tersebut dan berharap upaya itu bisa mengurangi risiko harimau masuk lebih dekat ke perumahan.
Namun harapan itu belum terwujud. Harimau masih terus terpantau di sekitar kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan permukiman.
Akibatnya, aktivitas warga lumpuh. Masyarakat memilih menghentikan kegiatan berkebun dan berdiam di rumah. Pada malam hari desa tampak sunyi total.
“Anak-anak tidak boleh keluar rumah. Malam hari kampung gelap dan semuanya hanya berjaga dari dalam rumah,” ujar Hamidan.
Hamidan menyebut penyebab utama turunnya harimau ke desa adalah menyempitnya habitat satwa akibat pembabatan hutan di kawasan perbukitan sekitar Sijudo.
“Harimau kehilangan tempat hidupnya dan turun ke kampung. Yang menanggung risikonya masyarakat,” tegasnya.
Warga sebenarnya mampu melakukan tindakan darurat, namun ragu bertindak karena khawatir terjerat masalah hukum mengingat harimau Sumatra adalah satwa dilindungi.
BKSDA Pasang Perangkap
Menindaklanjuti laporan warga, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akhirnya memasang perangkap (box trapped) di sekitar perkebunan sawit tempat harimau kerap berkeliaran.
“Tadi sudah dipasang box trapped di lokasi,” jelas Kepala BKSDA Aceh, Wisnu Ujang Barata, Senin 24 November 2025.
Ujang mengimbau warga agar tidak beraktivitas atau mendekati area yang terindikasi menjadi jalur harimau. Namun, pihaknya menyayangkan masih adanya warga yang nekat memburu lokasi demi merekam video seperti yang beredar di media sosial dua hari terakhir.
Masyarakat meminta pemerintah daerah, BKSDA, dan pihak keamanan bertindak lebih cepat agar tidak terjadi tragedi.
“Ini bukan persoalan kecil. Nyawa manusia taruhannya. Negara harus hadir sekarang, bukan setelah ada korban,” tegas Hamidan.
Kasus ini menjadi alarm serius bahwa perlindungan satwa dan keselamatan masyarakat harus berjalan seimbang, terutama di wilayah yang mengalami penyempitan habitat satwa liar akibat pembukaan lahan.
Link Video Harimau Sumatra Berkeliaran