Home Lifestyle Krampusnacht: Malam Setan Bertanduk Jadi Tradisi Natal Paling Mengerikan di Eropa Tengah
Lifestyle

Krampusnacht: Malam Setan Bertanduk Jadi Tradisi Natal Paling Mengerikan di Eropa Tengah

Bagikan
Krampusnacht
Krampusnacht adalah perayaan Natal paling gelap di Austria dan Jerman. Setan bertanduk, cambuk ranting, dan teriakan anak-anak jadi bagian dari tradisi 5 Desember yang menakutkan sekaligus memikat ribuan wisatawan setiap tahun.Foto:Pixabay/@mike_68
Bagikan

Finnews.id – Setiap tanggal 5 Desember, ketika sebagian besar dunia mulai menghangatkan suasana Natal dengan lampu-lampu berwarna dan lagu-lagu lembut, kota-kota kecil di pegunungan Alpen justru berubah menjadi arena horor.

Ratusan hingga ribuan pria berpakaian sebagai Krampus—makhluk setengah kambing bertanduk dengan lidah menjulur panjang—berparade di jalanan sambil mengayunkan lonceng besar dan cambuk ranting birch.

Inilah Krampusnacht, salah satu tradisi Natal tertua dan paling kontroversial di Austria, Jerman Selatan (khususnya Bavaria dan Tyrol), serta wilayah berbahasa Jerman di Italia Utara dan Slovenia.

Krampus bukan karakter baru. Akar mitologinya berasal dari tradisi pra-Kristen di wilayah Alpen, kemungkinan terkait dewa-dewa musim dingin dan roh alam dalam kepercayaan pagan Jermanik.

Ketika agama Kristen masuk pada abad ke-11 dan ke-12, Gereja Katolik tidak berhasil menghapus sepenuhnya sosok ini.

Alih-alih, Krampus diintegrasikan sebagai “pendamping” Santo Nikolas: jika Santo Nikolas memberi hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik pada 6 Desember, Krampus datang sehari sebelumnya untuk menghukum yang nakal—dengan cambukan, teriakan, atau bahkan (dalam cerita rakyat) memasukkan anak-anak ke dalam keranjang dan dibawa ke gua di gunung.

Di abad ke-17 hingga awal abad ke-20, Krampusnacht sempat dilarang oleh otoritas gereja dan pemerintah karena dianggap terlalu liar dan “setan”.

Namun, larangan justru membuat tradisi ini semakin kuat secara bawah tanah. Setelah Perang Dunia II, Krampus kembali bangkit dan kini menjadi daya tarik wisata besar.

Kota-kota seperti Salzburg, Innsbruck, Klagenfurt, Schladming (Austria), serta Berchtesgaden dan München (Jerman) menggelar parade resmi yang bisa dihadiri hingga 30.000 penonton dalam satu malam.

Pada Krampuslauf (lari Krampus) modern, peserta—yang disebut Krampusse, mengenakan kostum buatan tangan yang sangat detail: topeng kayu ukir senilai ratusan hingga ribuan euro, tanduk kambing asli, bulu domba, dan rantai besi berat.

Bagikan
Artikel Terkait
kiviak Greenland
Lifestyle

Kiviak dan Mattak: Hidangan Natal Paling Ekstrem di Dunia, Hanya Dimakan Orang Greenland

Finnews.id – Sebagian besar masyarakat di dunia merayakan Natal dengan kalkun panggang...

Lifestyle

Bourbon: Sejarah, Karakter, dan Perannya dalam Budaya Minuman Dunia

finnews.id – Bourbon adalah salah satu jenis minuman beralkohol paling ikonik dari...

Lifestyle

Sinopsis Drama Korea Terbaru yang Tayang Desember 2025: Deretan Judul Paling Dinanti Penggemar K-Drama

finnews.id – Akhir tahun selalu menjadi momen spesial bagi penggemar K-Drama, dan Desember...

Manfaat Jamu Temulawak
Lifestyle

5 Manfaat Jamu Temulawak yang Terbukti Menyehatkan secara Medis

finnews.id – Manfaat jamu temulawak terbukti mendukung kesehatan manusia melalui berbagai penelitian....