Home News Prakiraan Cuaca Bandar Lampung 24 November 2025: Potensi Hujan Meningkat, Warga Diimbau Waspada Sore hingga Malam Hari
News

Prakiraan Cuaca Bandar Lampung 24 November 2025: Potensi Hujan Meningkat, Warga Diimbau Waspada Sore hingga Malam Hari

Bagikan
Ilustrasi hujan. Pinterest
Bagikan

finnews.id – Memasuki pekan terakhir di bulan November, kondisi cuaca di wilayah Bandar Lampung menunjukkan pola yang sesuai dengan fase puncak awal musim hujan.

Atmosfer yang semakin labil, kelembapan udara yang tinggi, serta pergerakan angin dari arah laut diperkirakan memicu pembentukan awan-awan hujan yang lebih aktif sepanjang hari, terutama menjelang sore hingga malam.

Pada Senin (24/11), cuaca diprediksi akan berfluktuasi cukup signifikan. Meski pagi hari cenderung cerah berawan, intensitas awan tebal diperkirakan meningkat cepat pada siang menjelang sore.

Warga yang memiliki aktivitas luar ruangan diimbau untuk memperhatikan perubahan cuaca secara tiba-tiba, terutama di wilayah yang sering mengalami hujan lokal.

Cuaca Pagi: Cerah Berawan, Suhu Masih Nyaman

Pada pagi hari, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Bandar Lampung diperkirakan cenderung stabil.

Suhu udara berkisar antara 25–28°C, dengan kelembapan relatif masih berada pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu di atas 70%.

Langit diperkirakan tampak cerah berawan, memberikan suasana yang cukup baik untuk memulai aktivitas harian seperti perjalanan menuju tempat kerja, sekolah, maupun aktivitas perdagangan.

Meski demikian, para ahli meteorologi umumnya mengingatkan bahwa kondisi cerah pada pagi hari sering kali menjadi indikasi adanya proses pemanasan permukaan yang cukup kuat.

Hal ini dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang membawa hujan pada sore hari.

Menjelang Siang: Awan Mendung Mulai Menggantung

Memasuki waktu siang antara pukul 11.00 hingga 14.00, potensi pembentukan awan tebal mulai terjadi.

Daerah-daerah seperti Telukbetung, Kedaton, Rajabasa, dan Sukarame cenderung mengalami pertumbuhan awan lebih cepat karena faktor kedekatan geografis dengan perairan dan suhu permukaan yang lebih hangat.

Perubahan cuaca di tengah hari tersebut umumnya disertai peningkatan suhu hingga 30–31°C, ditambah hembusan angin laut yang membawa lebih banyak uap air ke wilayah daratan.

Kondisi ini memicu ketidakstabilan atmosfer yang menjadi pemicu umum terbentuknya hujan konvektif.

Bagikan
Artikel Terkait
Pertemuan kiai sepuh NU Lirboyo
News

Kiai Sepuh NU Gelar Pertemuan di Lirboyo, Gus Yahya Tetap Pimpin PBNU Sampai Akhir Periode

Finnews.id – Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama bergerak cepat meredam gejolak internal...

BNPB melarang warga mendekati wilayah terdampak erupsi gunung Semeru.
News

BNPB: Masyarakat Dilarang Berwisata di Kawasan Terdampak Erupsi Semeru!

finnews.id – Dampak erupsi gunung Semeru ternyata mengundang rasa ingin tahu masyarakat....

Kemen PU kerahkan alat berat untuk atasi dampak erupsi gunung Semeru.
News

Kementerian PU Terjunkan Alat Berat untuk Tangani Dampak Erupsi Semeru

finnews.id – Sejumlah alat berat diterjunkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai...

Wapres Gibran hadiri KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Foto: Wapresri
News

Wapres Gibran Sebut Dunia Tak Boleh Normalisasi Penderitaan Manusia

finnews.id – Dalam sesi kedua KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, yang...