Proses Menuju Ruang Operasi
Beberapa pekan berlalu. Saya menjaga tekanan darah dan kadar gula agar tetap stabil.
Selama periode itu, saya bolak-balik Jakarta–Bandung untuk kontrol dan persiapan operasi.
Persiapan Sebelum Operasi
Ketika hari operasi tiba, perasaan saya campur aduk antara tegang dan pasrah.
Sebelum masuk ruang operasi, saya berkata dalam hati:
“Kalau ini satu-satunya jalan untuk bisa melihat lagi, saya siap (meski ada rasa takut).”
Ruang operasi terasa dingin dan hening. Saya mendapat bius lokal berbentuk tetes, sehingga tetap sadar tanpa merasakan nyeri.
Saya membuka mata lebar menghadap cahaya di atas meja operasi.
Dokter menyemprotkan cairan irigasi steril untuk menjaga kelembapan kornea dan membersihkan sisa partikel lensa yang telah hancur.
Melalui mikroskop operasi, dokter menggunakan alat ultrasonik untuk memecah lensa keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular baru.
Momen setelah Operasi Katarak
Operasi berlangsung singkat, meskipun begitu, waktu terasa lambat di ruang operasi.
Begitu dokter berkata, “Sudah selesai, Pak, operasinya berjalan lancar,” saya menghela napas lega.
Dokter menutup mata saya dengan pelindung transparan (eye shield) untuk melindungi dari debu atau tekanan selama pemulihan.
Saya diminta tidak melepasnya hingga pemeriksaan kontrol berikutnya.
Tidak lama, saya pun bertemu dr. Putri yang sedang menunggu di luar. Ia menjelaskan jika apabila muncul efek samping, seperti cahaya halo (berbentuk cincin) maka itu adalah hal yang cukup normal
“Nanti mungkin bakal ada efek sampingnya, kaya ada cahaya (seperti cincin), itu normal, dan nantinya akan hilang sendiri,’ jelasnya.
Dua pekan kemudian, mata sebelahnya juga dioperasi dengan prosedur yang sama, memakan waktu kurang lebih sama.
Setelah kedua mata pulih, penglihatan saya kembali normal. Total, saya menghabiskan kurang lebih waktu satu bulan untuk mengembalikan pengelihatan saya.
Menggunakan obat tetes mata khusus selama proses penyembuhan, menjadi rutininas saya kala itu. Namun semuanya terbayar.
Dunia yang sebelumnya buram kini tampak jelas dan penuh warna.
Saya bahkan sempat berkomentar kepadanya, “Gila, tampilannya 8K banget ini (apa yang saya lihat terasa seperti TV highend yang jernih dan Ultra HD).”
Ternyata oh ternyata, Dr. Putri memasang lensa intraokular dengan koreksi minus, sehingga saya bisa melihat jauh tanpa kacamata.
Untuk membaca, saya tetap membutuhkan kacamata, tetapi untuk jarak pandang 1 meter atau lebih, kedua mata saya seperti baru.
Tidak lupa saya mengucapkan rasa terima kasih saya, karena sudah mau repot-repot membantu seluruh proses ini.