Finnews.id – Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama bergerak cepat meredam gejolak internal organisasi. Mereka menyepakati menggelar pertemuan khusus di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, dalam waktu dekat.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan kesepakatan itu langsung kepada wartawan usai acara di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu malam 23 November 2025.
Beberapa nama besar yang disebut-sebut bakal hadir antara lain KH Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), KH Anwar Manshur (Lirboyo), dan Abuya Muhtadi Dimyati (Banten).
“Tempat sudah fix di Lirboyo. Tinggal menunggu para kiai saling berkomunikasi untuk menentukan tanggal pastinya,” ujar Gus Yahya.
Langkah ini muncul setelah munculnya polemik keras di internal PBNU.
Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU tertanggal 20 November 2025 yang ditandatangani Rais Aam KH Miftachul Akhyar sempat beredar luas.
Dalam risalah tersebut, sebagian pengurus Syuriah meminta Gus Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum.
Namun, hasil Silaturahmi Nasional Alim Ulama PBNU yang digelar sehari setelahnya 23 November 2025 justru menghasilkan keputusan sebaliknya.
Seluruh peserta sepakat Gus Yahya tetap menjabat hingga akhir periode kepengurusan, yang akan berakhir pada Muktamar ke-35 sekitar akhir 2026.
“Seratus persen sepakat. Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri. Kepengurusan harus tuntas satu periode penuh,” tegas Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori dalam jumpa pers di lokasi yang sama.
Pertemuan di Lirboyo nanti diproyeksikan menjadi forum penentu arah akhir dari dinamika yang berkecamuk selama sepekan terakhir. Ponpes Lirboyo dipilih karena posisinya yang netral dan dihormati sebagai salah satu kiblat utama ulama traditionalis di Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, panitia masih melakukan koordinasi intensif dengan para kiai sepuh. Publik Nahdliyin menantikan hasil pertemuan tersebut sebagai penutup dramatis dari episode yang sempat mengguncang organisasi terbesar di Indonesia itu.
Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama sepakat gelar pertemuan di Ponpes Lirboyo untuk redam polemik PBNU. Gus Yahya tetap menjabat hingga akhir periode 2026.