Catatan Dahlan Iskan

Batalyon Ternak

Bagikan
Bagikan

Batalyon BTP punya resimen-resimen khusus: resimen ternak, resimen ikan, resimen tani, dan resimen kesehatan. Tugas tempurnya hanya ada di satu resimen. Satu resimen lagi adalah resimen zeni –yang mengerjakan konstruksi.

Di Wamena resimen ternak pastilah akan membuat ternak-ternak ayam yang akan membuat provinsi Papua Pegunungan tidak perlu lagi menerbangkan ayam dari Jawa. Resimen itu juga bisa menyiapkan rakyat bagaimana agar bisa beternak babi secara komunal. Dua jenis ternak ini saja, kalau sukses, sudah akan bisa ‘menaklukkan’ semua hati rakyat Papua Pegunungan. Sekarang ini memang keterlaluan: harga babi sampai Rp 50 juta/ekor.

Jangan lupa, seperti diingatkan antropolog setempat, Theo Kossay, pendekatan antropologinya.

Resimen ikan rasanya perlu mengadopsi perikanan ikan mas Jawa Barat. Ikan mas suka air deras. Ikannya juga akan sangat gurih. Wamena kaya akan parit-parit berair deras. Udaranya juga sejuk seperti Tanah Priangan –Priangan masa nan lalu. Orang Wamena yang cerdas-cerdas itu akan kian cerdas dengan budidaya ikan sesukses di Tanah Priangan.

Lalu resimen tani. Perlu mencari benih kangkung genjah dan enak. Orang Wamena begitu suka makan sayur kangkung. Sekalian, sisanya, untuk makanan babi.

Saya lihat juga banyak kol ditanam secara amatiran di pinggir-pinggir jalan di kampung-kampung. Tentu Wamena akan menjadi pusat holtikultura Papua masa depan. Harusnya kentang dan brokoli pun cocok di Wamena –ketinggian 1.500 meter.

Jangan-jangan dari 100 batalyon baru itu Papua Pegunungan sendiri saja perlu setidaknya lima BTP.

Personel batalyon BTP ini bukan diambil dari tentara yang sudah ada. Personel batalyon BTP adalah tentara rekrutan baru –yang sejak rekrutmen sudah tahu akan masuk resimen yang mana. Dengan demikian tidak seperti yang dikhawatirkan: mana bisa tentara yang biasa perang kok disuruh bertani.

Kalau pun ada yang perlu dikhawatirkan adalah bagaimana kalau passion dan ideologi presiden berikutnya tidak lagi sama. (DAHLAN ISKAN)

 

Bagikan
Artikel Terkait
Airmata Ira
Catatan Dahlan Iskan

Airmata Ira

Saat itulah, bahu saya ditepuk seseorang. Saya menoleh. Ternyata Ira. Saya tahu...

Catatan Dahlan Iskan

Celana Koteka

Maka, kata Kossay, perlu orang seperti Wyn Sargent. Yakni yang mau tinggal...

Catatan Dahlan Iskan

Dahlan Dahlan

Tentu kami khawatir terperangkap hujan. Sungai-sungai itu tidak akan bisa dilewati. Harus...

Catatan Dahlan Iskan

Satu Triliun

Prof Asep mungkin bukan pemikir keagamaan tingkat tinggi seperti beberapa rektor Syahida...