Identitas Pemilik dan Konteks Historis
Isidor Straus dikenal sebagai figur bisnis penting pada masanya. Namun, dunia mengenang dirinya bukan hanya karena posisi sosial, tetapi karena kisah terakhir bersama istrinya. Keputusan Ida untuk bertahan di sisi suaminya membuat mereka menjadi simbol kesetiaan. Cerita ini terus muncul dalam film, buku sejarah, dan dokumenter. Karena itu, benda yang berkaitan dengan mereka selalu menarik perhatian kolektor.
Narasi yang menyentuh sering meningkatkan nilai memorabilia. Kolektor tidak membeli jam semata, mereka membeli cerita. Mereka membeli tragedi, memori, dan sejarah. Dengan demikian, bukan hanya material emas 18 karat yang dihargai, tetapi seluruh kisah manusia yang melekat di dalamnya.
Prediksi Nilai ke Depan
Melihat tren pasar, kemungkinan besar nilai benda seperti ini meningkat di masa depan. Supply tidak bertambah, permintaan tetap stabil, bahkan cenderung naik setelah muncul dalam pemberitaan internasional. Selain itu, Titanic tetap relevan secara budaya karena terus muncul dalam film, seri dokumenter, dan riset sejarah.
Akhirnya, jam saku emas penumpang Titanic tidak hanya menjadi koleksi bernilai tinggi, tetapi juga artefak yang membawa cerita tentang cinta, kehilangan, dan sejarah. Harga Rp39 miliar terasa masuk akal karena benda ini menyimpan memori peradaban yang tidak pernah benar-benar hilang.
Referensi
BBC News
History.com
Smithsonian Magazine
National Geographic
Time & Watches Magazine