Posisi Ukraina dan Tantangan Diplomasi
Pada titik ini, Presiden Volodymyr Zelensky tetap menyuarakan perlunya keamanan jangka panjang dan integritas wilayah. Banyak pengamat meyakini bahwa Kyiv tidak akan menerima pembatasan militer secara permanen karena hal itu membuat negara rentan.
Selain itu, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang mengikat secara legal dan melibatkan NATO. Karena itu, negosiasi semakin rumit karena beberapa poin masih tidak sejalan dengan posisi NATO dan Uni Eropa.
Namun begitu, negosiasi perang Ukraina tidak hanya soal perjanjian wilayah atau militer. Prosesnya menyangkut masa depan keamanan energi Eropa, arsitektur pertahanan NATO, serta hubungan masa depan antara Rusia dan dunia Barat.
Karena itu, pertemuan yang berlangsung di Jenewa menjadi momen penentu apakah perang menuju akhir atau justru memasuki fase baru yang lebih rumit.
Kesimpulan Sementara
Walaupun batas waktu baru menciptakan urgensi, hasil perundingan masih belum pasti. Banyak negara mendukung upaya damai, tetapi mereka tetap menekankan bahwa perdamaian harus adil dan berkelanjutan.
Karena itu, dunia menunggu hasil pembahasan final di Jenewa, dan negosiasi perang Ukraina tetap menjadi topik dengan dampak geopolitik besar. Pada akhirnya, masa depan kawasan bergantung pada kemampuan para pemimpin menyelaraskan keamanan, kedaulatan, dan realitas geopolitik.
Dalam beberapa hari ke depan, keputusan bisa mengubah arah perang, arah Eropa, serta hubungan kekuatan dunia. Karenanya, komunitas global terus memantau proses ini. Masa depan regional, stabilitas NATO, dan kredibilitas diplomasi internasional kembali bertumpu pada hasil negosiasi perang Ukraina.
Referensi
BBC News
Reuters
The Guardian
Associated Press
Politico Europe
Al Jazeera