finnews.id – Tanggal 21 November 2025 pada kalender Masehi bertepatan dengan 30 Jumadil Awal 1447 H dalam kalender Hijriah.
Dalam penanggalan Jawa, hari tersebut memiliki pasaran Pahing, sehingga kombinasi wetonnya adalah Jumat Pahing.
Kalender Jawa menggunakan sistem perhitungan yang berbeda dengan Masehi.
Jika Masehi memulai hari pada pukul 00.00, maka Kalender Jawa memulai hari baru sejak matahari terbenam (waktu surup).
Karena itu, malam Jumat sebenarnya dimulai sejak Kamis sore dan berlangsung hingga terbit matahari pada hari Jumat.
Detail Weton dan Neptu Jumat Pahing 21 November 2025
Berdasarkan data Kalender Jawa November 2025, berikut detail lengkap penanggalan hari ini:
Kalender Masehi: Jumat, 21 November 2025
Kalender Jawa: Jumat Pasing
Tanggal Jawa: 30 Jumadilawal 1959 Dal
Neptu Weton: 15 (Jumat 6+Pahing 9)
Wuku: Galungan.
Neptu 15 termasuk kategori tinggi. Dalam tradisi Jawa, angka neptu sering dihubungkan dengan karakter seseorang, tingkat energi, kecenderungan rezeki, hingga penentuan hari baik.
Makna Pasaran Pahing
Pasaran Pahing, yang bernilai 9, terbiasa dikaitkan dengan energi besar, sifat ambisius, keberanian, orientasi ke arah timur (lambang semangat dan cahaya).
Kombinasi Jumat (bernilai 6) dan Pahing (9) menghadirkan karakter yang kuat, stabil, sekaligus penuh motivasi.
Makna Spiritualitas Malam Jumat dalam Budaya Jawa
Dalam tradisi Jawa, malam Jumat dianggap sebagai momen penuh kesakralan.
Setiap hari dalam kalender Jawa dipercaya memiliki aura spiritual berbeda, dan malam Jumat dipandang sebagai waktu memperkuat batin, memohon keselamatan, menggelar ritual tradisional seperti tahlilan atau slametan, serta mendoakan leluhur.
Ritual tahlilan malam Jumat telah menjadi budaya yang menyatukan unsur Islam dan adat Jawa. Kegiatan biasanya meliputi pembacaan Surah Yasin, tahlil dan doa bersama, dilanjutkan dengan hidangan sederhana (berkat) sebagai wujud syukur dan kebersamaan.
Tradisi ini tidak semata terkait peringatan kematian, tetapi juga sebagai bentuk menjaga ikatan sosial antarmasyarakat.