Para korban dilaporkan dipaksa untuk menjalankan berbagai skema penipuan, seperti investasi fiktif dan penipuan asmara (romance scam). Mereka hidup di bawah ancaman penyiksaan jika menolak untuk bekerja.
Dampak Nasional dan Implikasi Keamanan
Kasus Guo bukan sekadar kejahatan biasa. Skandal ini memicu kemarahan publik yang luar biasa dan mendorong Presiden Ferdinand Marcos Jr. untuk mengambil tindakan tegas: melarang seluruh operasi perjudian lepas pantai (POGO) yang banyak dijalankan oleh warga China.
Pemerintah Filipina kini memandang operasi semacam ini bukan hanya sebagai kejahatan finansial dan perdagangan manusia, tetapi juga sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional.
Kekhawatiran ini diperkuat dengan lokasi kompleks kejahatan Guo yang berada tidak jauh dari pangkalan militer Filipina yang juga digunakan oleh pasukan Amerika.
Senator Hontiveros menegaskan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk menyelidiki dugaan infiltrasi dan potensi aksi spionase yang terkait dengan operasi serupa.
Pengadilan Manila pada Juni 2024 juga telah menyimpulkan bahwa Guo, dengan identitas palsunya, tidak pernah memenuhi syarat untuk menjabat sebagai pejabat publik sejak awal.
Guo sempat melarikan diri ke Indonesia pada Juli 2024, namun berhasil ditangkap dan dideportasi pada September 2024 untuk menghadapi proses hukum di Filipina.