finnews.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menilai sektor hijau berpotensi menciptakan ruang kerja baru bagi generasi muda di daerah itu seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung program adaptasi dan mitigasi krisis iklim.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida NTT, Yohanes Paut di Kupang, Selasa, mengatakan peluang tersebut semakin terbuka karena berbagai program pembangunan daerah kini diarahkan pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang tertuang dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API).
“Sektor hijau di NTT sangat berpeluang membuka ruang kerja baru yang bisa dioptimalkan. Dengan bonus demografi, tenaga kerja muda lokal dapat berperan besar dalam program-program adaptasi dan mitigasi iklim,” katanya
Hal ini disampaikannya saat menghadiri program Youth Leaders Green Jobs di Kupang, yang digelar oleh Koaksi Indonesia organisasi nirlaba yang berperan sebagai simpul jejaring dan pembelajaran bagi pembangunan berkelanjutan.
Ia menjelaskan, RAD API fokus pada enam sektor prioritas, yakni pertanian, air, kelautan dan perikanan, pesisir, ekosistem, dan kesehatan.
Berbagai program yang berjalan pada sektor-sektor ini, katanya, membutuhkan SDM teknis baru sehingga berpotensi menyerap lebih banyak tenaga kerja muda.
Menurut Yohanes, peluang ekonomi juga terbuka melalui pengembangan usaha ramah lingkungan, seperti pengolahan sampah, pemanfaatan energi terbarukan, rehabilitasi lahan, hingga pemantauan emisi sektor kehutanan.
Ia menyebut, NTT pada tahun ini menerima alokasi Rp6,2 miliar untuk sektor kehutanan yang digunakan untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta pemantauan emisi karbon.
“Jika lingkungan dikelola secara berkelanjutan, masyarakat tidak hanya memperoleh jasa lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi dari pengelolaan tutupan lahan dan sampah,” katanya.
Namun, ia mengingatkan bahwa pemanfaatan peluang sektor hijau hanya dapat tercapai apabila didukung peningkatan kesehatan dan pendidikan vokasi yang mampu memperkuat kapasitas SDM lokal.