finnews.id – Penyanyi rap asal Amerika Serikat Tanya Maraj atau yang lebih dikenal sebagai Nicki Minaj menunjukkan dukungannya terhadap upaya para pemimpin agama dan penyintas kekerasan di Nigeria. Dukungannya itu disampaikan dalam pertemuan di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS.
Minaj mengatakan bahwa langkahnya ini berangkat dari kepedulian kemanusiaan yang lebih luas, terutama untuk menghentikan berbagai bentuk kekerasan yang diklaim masih terjadi di Nigeria.
“Tidak ada kelompok yang boleh dianiaya karena menjalankan agamanya… Dan kita tidak harus berbagi keyakinan yang sama agar kita saling menghormati,” ujar Minaj, dikutip dari News Nation, Kamis.
Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Misi Permanen Amerika Serikat untuk PBB (USUN). Nicki Minaj hadir setelah diundang langsung oleh Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz.
Agenda utamanya adalah mendorong komunitas internasional mengambil langkah nyata untuk mengatasi gangguan terhadap kebebasan beragama di Nigeria—isu yang dinilai perlu perhatian global.
Kemunculan Minaj di forum ini terjadi setelah Donald Trump menyatakan bahwa dirinya sedang mempersiapkan aksi militer di Nigeria, dengan klaim adanya “ancaman eksistensial” terhadap pemeluk Kristen, menurut laporan Associated Press yang dikutip People.
Minaj sebelumnya juga berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump atas perhatian pemerintah terhadap situasi yang dialami komunitas Kristen di Nigeria.
Namun, laporan lain menyebut bahwa situasi tersebut tidak sesederhana itu. Bloomberg, dikutip melalui News Nation, melaporkan bahwa narasi tentang “kekerasan di Nigeria yang secara khusus menargetkan orang Kristen” merupakan klaim menyesatkan.
Data periode Januari 2020 hingga September 2025 menunjukkan bahwa dari lima persen serangan terhadap warga sipil yang bermotif agama, terdapat 417 korban Muslim dan 317 korban Kristen yang meninggal dunia. Laporan itu menegaskan bahwa kelompok ekstremis di Nigeria telah melakukan kekerasan terhadap kedua komunitas tersebut, baik Muslim maupun Kristen.