finnews.id – Gunung Semeru erupsi, fenomenanya mengejutkan warga Jawa Timur. Banyak orang berhenti saat melihat kumpulan abu vulkanik memenuhi langit. Selain itu, rekaman CCTV menunjukkan aliran awan panas yang bergerak cepat dan menyapu lembah di sekitar kawasan tersebut. Fenomena ini kembali mengingatkan masyarakat bahwa Semeru termasuk gunung api aktif dengan aktivitas vulkanik yang masih tinggi.
Kronologi Erupsi Semeru
Erupsi bermula saat kolom abu menjulang hingga ketinggian kurang lebih 2 kilometer dari puncak. Setelah itu, awan pekat bergerak ke arah permukiman dan infrastruktur terdekat. Beberapa laporan lapangan menyebutkan bahwa abu terlihat menutupi jembatan utama yang menghubungkan desa-desa sekitar lereng Semeru. Karena situasi semakin intens, sebagian warga memilih berhenti beraktivitas dan mencari lokasi yang lebih aman.
Kemudian, rekaman CCTV memperlihatkan pyroclastic flow yang meluncur sejauh 7 kilometer dari arah puncak. Laju aliran ini terlihat sangat cepat dan menggulung vegetasi serta area yang berada di jalurnya. Pyroclastic flow termasuk fenomena paling berbahaya dalam erupsi gunung api karena suhunya yang bisa melampaui ratusan derajat Celsius dan kecepatannya yang sangat tinggi.
Dampak terhadap Warga dan Lingkungan
Saat Gunung Semeru erupsi, dampaknya langsung terasa bagi warga sekitar. Banyak orang mengalami kesulitan bernapas karena abu pekat. Oleh karena itu, masker dan pelindung mata menjadi alat penting bagi mereka. Selain itu, jarak pandang menurun drastis sehingga transportasi darat di jalur tertentu berhenti untuk sementara.
Lingkungan di sekitar Semeru juga mengalami perubahan. Abu yang tebal menutup tanaman, sungai, dan ruang terbuka. Walaupun fenomena ini terlihat destruktif, tanah vulkanik sering membawa nutrisi penting bagi ekosistem dalam jangka panjang. Namun, fase bahaya tetap jadi perhatian utama sebelum memikirkan manfaat tersebut.
Mengapa Semeru Sering Mengalami Aktivitas Vulkanik
Gunung Semeru terletak di Cincin Api Pasifik, wilayah dengan aktivitas tektonik sangat intens. Selain itu, magma di bawah kerak bumi terus bergerak dan menciptakan tekanan dalam rongga vulkanik. Saat tekanan mencapai batas tertentu, material vulkanik akhirnya keluar dan menciptakan letusan.
Ahli vulkanologi menyebutkan bahwa Semeru termasuk tipe stratovolcano yang cenderung menghasilkan erupsi eksplosif. Bentuk kerucutnya terbentuk dari lava, lapisan abu, serta batuan piroklastik yang menumpuk dari erupsi sebelumnya. Karena struktur ini, Semeru punya potensi menciptakan pyroclastic flow seperti yang terlihat dalam erupsi terbaru.