finnews.id – Sidang perdana perceraian antara Na Daehoon dan Julia Prastini alias Jule, yang digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Selasa (18/11), resmi ditunda.
Penundaan terjadi karena pihak termohon, yaitu Jule, tidak hadir dan tidak memberikan konfirmasi apa pun kepada pengadilan.
Padahal sidang ini diagendakan untuk menjalani tahap penting, yakni mediasi antara kedua belah pihak.
Sidang tersebut hanya dihadiri oleh Na Daehoon sebagai pemohon didampingi kuasa hukumnya, Rio Rahmat Effendi.
Jule Tidak Hadir Tanpa Konfirmasi
Kuasa hukum Daehoon mengungkapkan bahwa ketidakhadiran Jule tidak diketahui penyebabnya.
“Sebagai termohon, Ibu J tidak hadir. Sidang ditunda 2 Desember 2025. Tidak ada konfirmasi ke pihak pengadilan,” ujar Rio Rahmat Effendi usai persidangan.
Karena Jule tidak memenuhi panggilan, mediasi tidak dapat dilaksanakan, dan majelis hakim memutuskan untuk menjadwalkan ulang sidang pada awal Desember.
Usai sidang, Daehoon memilih diam dan keluar melalui pintu khusus tanpa memberikan komentar kepada awak media.
Pertemuan Sebelum Gugatan Diajukan
Sebelum gugatan cerai talak didaftarkan, Daehoon dan Jule sebenarnya sudah sempat bertemu secara pribadi untuk membahas rencana perpisahan mereka.
Rio membenarkan adanya pertemuan tersebut, menunjukkan bahwa keputusan bercerai bukan diambil secara tergesa-gesa.
“Sudah ada pertemuan sebelumnya. Komunikasi sempat dilakukan, dan klien kami tetap pada komitmen awal,”
ujarnya.
Alasan Daehoon Menghindari Media
Sikap diam Na Daehoon yang menghindari kamera wartawan turut menjadi perhatian. Menurut Rio, keputusan itu tidak ada kaitannya dengan menutup diri, melainkan demi menjaga privasi keluarga.
“Ini soal masalah keluarga, privasi. Kami belum bisa sampaikan detail gugatan seperti hak asuh atau harta bersama,” jelas Rio.
Seluruh materi gugatan akan dibahas lebih rinci dalam sidang berikutnya.
Penyebab Perceraian: Permasalahan Rumah Tangga Tak Teratasi
Rio memastikan gugatan cerai talak diajukan karena adanya persoalan rumah tangga yang tidak dapat lagi ditoleransi.