3. Niat Qadha Sholat Ashar
أُصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli fardhol ‘ashri arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta‘ala.
Artinya:
“Saya berniat mengerjakan sholat fardhu Ashar empat rakaat sebagai qadha karena Allah Ta’ala.”
4. Niat Qadha Sholat Maghrib
أُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli fardhol maghribi tsalatsa raka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta‘ala.
Artinya:
“Saya berniat mengerjakan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat sebagai qadha karena Allah Ta’ala.”
5. Niat Qadha Sholat Isya
أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli fardhol isya’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta‘ala.
Artinya:
“Saya berniat mengerjakan sholat fardhu Isya empat rakaat sebagai qadha karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Qadha
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari (No. 572), dijelaskan bahwa tidak ada tata cara khusus untuk sholat qadha.
Artinya:
- Gerakan dan jumlah rakaat sama persis seperti sholat fardhu aslinya.
- Yang membedakan hanyalah niat.
Kapan Sholat Boleh Diqadha?
Sholat qadha boleh dilakukan kapan saja, di luar waktu sholat wajib yang terlewat.
Anjuran terbaik adalah segera melaksanakannya ketika seseorang ingat bahwa ia meninggalkan sholat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa lupa menunaikan suatu sholat, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ingat. Tidak ada tebusan kecuali itu.” (HR Bukhari)
Menurut pendapat ulama Mazhab Maliki, Hambali, dan Hanafi, qadha boleh dilakukan ketika seseorang:
- Sedang bepergian
- Tertidur
- Lupa
- Tidak sadar telah masuk waktu sholat
- Dan sholat qadha harus dilakukan segera setelah ingat.
Itulah penjelasan lengkap mengenai niat qadha sholat fardhu, tata cara, serta kapan boleh dilakukan. Jika pernah lupa, tertidur, atau lalai, maka sholat yang terlewat wajib segera diganti sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.