Ia menyebut penjarahan tersebut sebagai “kejahatan budaya serius yang memengaruhi identitas nasional dan warisan bersama umat manusia.”
Pakar tersebut mencatat bahwa situs tersebut sebelumnya telah mengalami kerusakan parah selama operasi militer Israel sebelumnya sebelum penarikannya pada tahun 1994.