finnews.id – Sosok Sister Hong Lombok akhirnya muncul ke publik usai viral di media sosial. Dalam pernyataannya, dia membantah telah menistakan agama lewat pakaian yang dikenakan.
Ya, sebelumnya Sister Hong Lombok yang diketahui bernama asli Deni Apriyadi Rahman itu dilaporkan atas dugaan penistaan agama usai menggunakan hijab padahal laki-laki. Tak hanya itu, Deni juga dituduh sholat di shaf perempuan dan mengenakan mukena.
Aksinya itu menjadi pembahasan hangat di jagat maya. Deni yang lebih dikenal dengan nama Dea Lipa itu bahkan mendapat kecaman dari banyak netizen.
Aksinya itu menjadi pembahasan hangat di jagat maya. Deni yang lebih dikenal dengan nama Dea Lipa itu bahkan mendapat kecaman dari banyak netizen.
Hingga akhirnya Sister Hong Lombok ini muncul ke publik dan menyampaikan klarifikasi atas segala tuduhan terhadapnya. Bagaimana pernyataan Dea Lipa atas segala tuduhan?
Di hadapan awak media, Sister Hong Lombok itu awalnya menjelaskan latar belakang kehidupannya. Deni mengaku adalah seorang penyandang disabilitas yang memiliki gangguan pendengaran.
Selama ini, Deni hidup sendiri karena orang tuanya bekerja di luar negeri dan neneknya sudah lama meninggal dunia. Dia hanya menamatkan sekolah hingga bangku sekolah dasar (SD) karena keterbatasan biaya pada saat itu.
Menjadi seorang Makeup Artist (MUA), Deni mengaku mempelajarinya secara otodidak melalui YouTube dan media sosial lainnya. Pekerjaan ini lah yang mampu membuatnya bertahan hidup meski hidup sendiri.
“Pekerjaan ini yang membuat saya percaya diri dan menjadi diri saya sendiri,” ujar Deni, dikutip dari video viral yang beredar di media sosial, dikutip Minggu (16 November 2025).
Terkait penggunaan hijab dalam kesehariannya, Deni menjelaskan, hal itu tidak bermaksud untuk melecehkan perempuan seperti yang dituduhkan. Dia mengatakan, memakai hijab adalah bentuk rasa kagumnya kepada busana tersebut sebagai cerminan kehormatan seorang wanita dan upayanya menghindari pelecehan seksual.
Deni pun membantah tuduhan yang menyebut dirinya pernah sholat memakai mukena hingga salat Ied di masjid di shaf wanita. Dia menjelaskan, masih menghormati adab-adab dalam agama Islam, terutama dalam cara beribadah.