finnews.id – The Bakuucakar merupakan band pengiring dari mendiang Glenn Fredly. Namun, setelah Glenn berpulang, The Bakuucakar tidak bubar dan justru membuat sebuah album bertajuk Reforma.
Mereka kini digawangi oleh Rayendra Sunito, Rifka Rachman, Bonar Abraham, Andre Dinuth, Harry Anggoman, Kenna Lango, dan Nicky Manuputty. Rifka ditunjuk sebagai vokalis serta frontman, posisi yang sebelumnya diisi oleh Glenn.
Namun, masih ada banyak orang yang belum tahu arti nama The Bakuucakar. Kenna Lango, pemain hammond yang juga dikenal sebagai keyboardist Tony Q Rastafara, menuturkan bahwa nama itu diusulkan olehnya.
“Waktu itu, kami bersama Glenn mau ke Belanda tahun 2008. Kita baru kebentuk dengan formasi yang ini dan berlatih lah di studio untuk mempersiapkan diri,” ungkap Kenna saat ditemui di M Bloc, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
“Tiba-tiba Glenn bilang, band ini harus ada namanya. Aku selintas aja bilang cakar gitu, lalu ditambahkan baku, bahasa Maluku. Jadi, Bakucakar itu artinya siap, ready,” sambungnya.
Uniknya, nama itu pada akhirnya ditulis sebagai Bakuucakar bukan Bakucakar. Gaya penulisan itu merupakan ide dari Rifka.
Album perdana The Bakuucakar tanpa Glenn Fredly yang bertajuk Reforma rilis beberapa hari lalu. Album tersebut berisikan total sembilan lagu.
Keseluruhan lagu ditulis setelah Glenn Fredly meninggal dunia. Namun, ada satu lagu bertajuk Merindu yang memang dibuat sebagai tribut untuk pelantun lagu Januari itu.
Kini, album Reforma sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming digital. Video klip Merindu juga tersedia di Youtube.