finnews.id – Kepala Badan Tim Nasional (BTN) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Sumardji, menegaskan proses seleksi pemain Tim Nasional (Timnas) U-22 Indonesia untuk ajang SEA Games 2025 di Thailand akan berlangsung ketat dan tanpa intervensi.
Sumardji menegaskan bahwa setiap pemain diwajibkan menunjukkan performa terbaik agar bisa masuk skuad akhir.
“Setiap posisi harus bersaing ketat. Tidak ada yang diberi jalan mudah, semua harus membuktikan di lapangan,” jelas Sumardji.
Saat ini, 33 pemain tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri.
Dari jumlah tersebut, hanya 23 pemain terbaik yang akan dipilih untuk memperkuat tim Garuda Muda di ajang dua tahunan tersebut.
Menurut Sumardji, sistem seleksi akan dilakukan secara terbuka dan berbasis performa yang diberikan skuad Garuda Muda.
“Kalau satu posisi ada tiga pemain, mereka harus bersaing memperebutkan satu tempat. Dari situ akan terlihat siapa yang benar-benar layak,” tegasnya.
Pria yang menjabat sebagai manajer Bhayangkara FC menekankan akan menolak segala bentuk intervensi dalam pemilihan pemain jelang SEA Games 2025.
“Saya dan coach Indra sepakat, tidak ada pemain titipan. Kalau tidak sesuai kebutuhan tim, ya tidak masuk. Semua harus lewat jalur performa,” kata Sumardji.
Lebih lanjut, ia menegaskan setiap pemain akan dimainkan sesuai dengan posisi dan keahliannya masing-masing.
“Saya sudah tekankan kepada pelatih dan staf, semua harus sesuai kualitas di posisinya. Tidak ada eksperimen yang merugikan pemain,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian persiapan menuju SEA Games, Timnas U-22 Indonesia kini memasuki sesi latihan kedua di Stadion Madya.
Tim asuhan Indra Sjafri itu dijadwalkan menjalani dua laga uji coba melawan Timnas Mali U-22.
Pertandingan akan digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 15 dan Selasa, 18 November 2025 pukul 20.00 WIB.
“Uji coba ini penting untuk melihat kesiapan pemain sekaligus menentukan siapa yang benar-benar siap tampil di SEA Games nanti,” tutup Sumardji.