Pengaruh Fase Bulan dan Pasang Surut
Selain cahaya dan cuaca, fase bulan juga berperan penting dalam menentukan aktivitas ikan, terutama di laut. Menurut penelitian oseanografi, gaya gravitasi bulan memengaruhi arus dan pasang surut air laut, yang pada akhirnya memengaruhi pola makan ikan. Saat bulan purnama dan bulan baru, arus laut biasanya lebih kuat, dan ini menjadi waktu terbaik buat mancing ikan-ikan besar seperti kakap, tenggiri, atau kerapu.
Sementara itu, pada fase bulan separuh, ikan lebih aktif di perairan dangkal dan muara karena arus lebih tenang. Untuk mancing di air tawar, fase bulan tetap berpengaruh meskipun tidak sekuat di laut. Banyak pemancing air tawar mengamati bahwa ikan lebih sering menyambar umpan beberapa hari sebelum dan sesudah bulan purnama. Fenomena ini terjadi karena cahaya malam membantu ikan beradaptasi dengan perubahan suhu dan visibilitas di air.
Faktor Suhu dan Tekanan Udara
Suhu air adalah variabel penting lain yang menentukan aktivitas ikan. Ikan merupakan hewan berdarah dingin, sehingga metabolisme mereka sangat bergantung pada suhu lingkungan. Suhu ideal bagi kebanyakan ikan tropis berkisar antara 25–30 derajat Celsius. Saat suhu air terlalu dingin atau terlalu panas, ikan akan cenderung malas bergerak dan berpindah ke kedalaman tertentu untuk mencari kenyamanan termal.
Selain itu, tekanan udara juga berperan besar. Saat tekanan udara menurun sebelum hujan, ikan biasanya menjadi lebih aktif karena perubahan tekanan membuat organisme kecil di air bergerak ke permukaan, menarik perhatian ikan pemangsa. Begitu hujan turun deras dan tekanan udara menurun drastis, ikan justru berhenti makan dan kembali bersembunyi. Oleh karena itu, waktu menjelang hujan ringan sering dianggap sebagai momen paling produktif untuk memancing.
Menentukan Waktu Mancing Berdasarkan Jenis Ikan
Setiap jenis ikan memiliki jam makan yang berbeda. Misalnya, ikan mas dan mujair lebih aktif di pagi hari, sedangkan lele dan patin cenderung mencari makan pada malam hari. Sementara itu, ikan predator seperti toman atau gabus biasanya aktif dua kali sehari, yaitu saat subuh dan menjelang petang. Mengetahui kebiasaan ini membantu pemancing menentukan waktu terbaik untuk mancing sesuai target tangkapan.
Untuk mancing malam hari, gunakan lampu sorot kecil di tepi perahu atau pinggir kolam agar menarik perhatian plankton dan serangga air. Teknik ini akan mengundang ikan kecil, yang pada akhirnya menarik ikan besar mendekat. Dengan strategi yang tepat, aktivitas mancing malam bisa sama efektifnya dengan mancing pagi.