Home Lifestyle Kenali dan Waspadai Diabesity, Ancaman Baru Kesehatan yang Mengintai Indonesia!
Lifestyle

Kenali dan Waspadai Diabesity, Ancaman Baru Kesehatan yang Mengintai Indonesia!

Bagikan
Diabesity
Ilustrasi Diabesity (Cleveland Clinic Health)
Bagikan

finnews.id – Para pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena baru bernama “diabesity”, kombinasi antara diabetes dan obesitas, yang kini menjadi ancaman serius bagi kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

Data International Diabetes Federation (IDF) 2024 menunjukkan, sekitar 20,4 juta warga Indonesia hidup dengan diabetes, atau sekitar 11,3 persen populasi dewasa. Angka ini menempatkan Indonesia di jajaran negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, bahkan melampaui rata-rata Asia Tenggara.

Menurut Dr. Alex Teo, Director of Research Development and Scientific Affairs Asia Pacific Herbalife, lonjakan kasus ini tidak lepas dari gaya hidup modern yang serba cepat.

“Urbanisasi, stres, minim aktivitas fisik, serta pola makan tinggi gula dan lemak menjadi pemicu utama meningkatnya risiko diabetes di kawasan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (12/11).

Lebih lanjut, Teo menjelaskan bahwa gaya hidup tidak seimbang, seperti sering duduk berjam-jam, kurang tidur, dan konsumsi makanan cepat saji, membuat banyak orang tanpa sadar menimbun kalori berlebih. Akibatnya, tubuh rentan mengalami resistensi insulin, penyebab utama diabetes tipe 2.

Menariknya, Dr. Teo juga menyoroti fenomena “TOFI” (Thin Outside, Fat Inside) — kondisi di mana seseorang tampak kurus dari luar, namun memiliki kadar lemak tubuh tinggi di dalam.

“Ini sering terjadi pada masyarakat Asia. Mereka terlihat sehat, padahal kadar gula darahnya bisa saja sudah berisiko tinggi,” ujarnya memperingatkan.

Cara Mencegah Diabesity

Untuk melawan ancaman diabesity, perubahan kecil namun konsisten sangat penting.

“Mulailah dengan langkah sederhana: kurangi minuman manis, perbanyak sayur dan buah, serta rutin bergerak minimal 150 menit per minggu,” saran Dr. Teo.

Selain itu, tidur cukup dan mengelola stres lewat meditasi atau latihan pernapasan dalam dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kadar gula darah.

“Menjaga kesehatan di tengah kesibukan memang menantang, tapi perubahan kecil yang dilakukan setiap hari bisa menyelamatkan masa depan,” tambahnya.

Fenomena diabesity kini menjadi tantangan serius bagi sistem kesehatan nasional. Selain berdampak pada meningkatnya angka penyakit tidak menular, kondisi ini juga menambah beban ekonomi dan sosial yang signifikan.

Para ahli menegaskan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat, deteksi dini, dan pemeriksaan rutin kadar gula darah harus terus ditingkatkan.

Sebab, jika tidak segera dikendalikan, diabesity bisa menjadi “bom waktu” kesehatan yang mengancam generasi produktif Indonesia.

Bagikan
Artikel Terkait
Kompres Memar dengan Telur
Lifestyle

Apa Benar Mengompres Memar dengan Telur Punya Khasiat Menyembuhkan? Ternyata Bisa Lho

finnews.id – Kompres memar dengan telur menjadi salah satu metode tradisional yang...

Manfaat Kopi Pagi
Lifestyle

Bukan Hanya Jumlah: Riset Ungkap Kopi Pagi Hari Perpanjang Usia dan Lindungi Jantung Lebih Efektif

Fokus Baru Penelitian Kopi: Bukan Jumlah, Tapi Waktu Finnew.id – Selama ini,...

Candi Kuning
Lifestyle

Daftar Destinasi Wisata Indonesia Terpopuler untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Seru dan Berkesan

finnews.id – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, masyarakat mulai...

Lifestyle

10 Ide Jualan Makanan Kekinian yang Lagi Viral 2025: Untung Besar, Modal Kecil!

finnews.id – Dunia kuliner terus berkembang seiring perubahan tren dan kebiasaan konsumen. Setiap...