BOCORAN MENDAGRI! Presiden Prabowo Ubah Arah Ekonomi Indonesia, Mau ke Mana?

Finnews.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan kebijakan ekonomi Indonesia di era Presiden Prabowo Subianto mengalami pergeseran arah. Dari sistem kapitalis-liberal menuju model ekonomi kerakyatan. Lebih adil dan inklusif.

“Pergeseran ini nyata terlihat dari program-program pemerintah yang berpihak pada masyarakat lemah dan berlandaskan semangat keadilan sosial,” ujar Tito saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, Jumat, 7 November 2025.

Tito menyoroti selama beberapa dekade Indonesia lebih condong pada pola ekonomi liberal kapitalis.

Pertumbuhan ekonomi sering kali hanya menguntungkan kalangan atas. Namun, di bawah kepemimpinan Prabowo, pemerintah berupaya mengembalikan arah pembangunan sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, yang menempatkan kemakmuran rakyat sebagai tujuan utama.

“Sebelumnya, sistem ekonomi kita cenderung memperlebar kesenjangan. Kini pemerintah berkomitmen untuk membangun kesejahteraan merata melalui kebijakan ekonomi sosial kerakyatan,” tegas Tito.

Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Koperasi Merah Putih

Tito menyebutkan sejumlah program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang mencerminkan arah baru ekonomi pro-rakyat. Di antaranya adalah:

• Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa dan masyarakat kurang mampu;
• Beasiswa pendidikan dan pelatihan vokasi untuk memperkuat SDM;
• Revitalisasi fasilitas pendidikan dan sekolah daerah;
• Pembangunan perumahan rakyat;
• Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk memperkuat ekonomi lokal.

“Semua inisiatif ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun fondasi ekonomi yang berkeadilan,” jelas mantan Kapolri ini.

Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak

Mendagri menegaskan penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi pilar utama dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan.

Ia menilai, perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai pusat inovasi dan pencetak generasi unggul yang mampu membawa Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045.