Seiring dengan pertumbuhan teknologi yang berkembang pesat, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni menjadi semakin krusial. Hal ini menyoroti tantangan mengenai kesiapan talenta muda Indonesia untuk mengadopsi dan memanfaatkan AI secara produktif, serta mendorong transisi mereka dari sekadar konsumen menjadi kreator.
Menjawab tantangan kesiapan talenta, Amanda Simandjuntak, Co-Founder Markoding and Perempuan Inovasi, menegaskan, “Tantangan terbesar generasi muda Indonesia hari ini bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bertransformasi menjadi kreator yang bertanggung jawab. Di Markoding, kami percaya bahwa penguasaan kemampuan teknis saja tidak cukup. Dalam mengimplementasikan AI, setiap langkah harus disertai pemikiran kritis dan kesadaran beretika, agar teknologi yang kita ciptakan tidak merugikan, menyingkirkan, atau mengambil hak kreativitas orang lain.”
Sesi IdeaTalks Magnifique ini menegaskan bahwa menghadapi era AI bukan tentang ketakutan, tetapi tentang adaptasi, kolaborasi, dan penguatan nilai kemanusiaan. Para pembicara sepakat bahwa AI adalah akselerator dan bukan ancaman selama manusia tetap menjadi pusat dalam proses kreatif. Dengan semangat “(Cult)ivate The Culture”, IdeaTalks 2025 menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk bersama-sama menumbuhkan budaya kolaboratif yang memadukan teknologi, kreativitas, dan nilai kemanusiaan untuk masa depan industri kreatif Indonesia.
Tag:
Ideatalks Magnifique 2025, Artificial Intelligence, AI, Raline Shah, Special Advisor to the Minister of Communications and Digital Affairs,