finnews.id – Dunia pendidikan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali diguncang insiden yang memicu perdebatan publik.
Sebuah video memperlihatkan seorang guru menampar delapan siswa di lingkungan sekolah, dan rekamannya kini viral di media sosial.
Kejadian itu terjadi di salah satu SMP Negeri di Subang dan melibatkan seorang guru bernama Rana Setiaputra.
Dalam video yang beredar, tampak guru tersebut menegur murid yang melakukan pelanggaran sebelum akhirnya memberikan tamparan.
Guru Akui Tampar Murid, Sebut Demi Disiplin
Guru bernama Rana Setiaputra mengakui tindakan tersebut, namun menyebutnya sebagai bentuk pendisiplinan terakhir setelah peringatan-peringatan sebelumnya diabaikan oleh siswa.
“Karena diomongkan baik-baik sudah tidak nurut, dengan cara-cara biasa anak-anak sudah pada ngelunjak,” ujar Rana dalam video klarifikasinya.
Menurut penjelasan Rana, insiden bermula saat sejumlah siswa memanjat tembok belakang sekolah hingga roboh. Tindakan itu dinilai membahayakan keselamatan mereka dan merusak fasilitas sekolah.
Orang Tua Murid Protes: “Saya Tidak Terima Anak Saya Ditampar”
Salah satu orang tua murid yang juga dikenal sebagai konten kreator dengan akun Instagram @mangdans_, datang langsung ke sekolah untuk memprotes tindakan tersebut.
Dalam unggahan videonya di Instagram, ia mengakui kesalahan anaknya, namun menolak keras tindakan fisik yang dilakukan oleh guru.
“Saya akui anak saya salah gara-gara manjat tembok sampai roboh, tapi saya tidak suka cara guru sudah pakai kekerasan. Dan bukan anak saya saja yang kena gampar, delapan anak kena gampar,” tulisnya, Rabu (5/11/2025).
Video perdebatan keduanya pun viral. Dalam video itu, sang ayah tampak menegur guru di depan kamera sambil menyebut tindakan tersebut berlebihan.
“Lah ini anda menggampar-gampar aja. Seorang guru di Subang, SMP 2. Lihat tuh, Pak Dedi Mulyadi tolong, Pak. Saya akan lapor,” ucapnya dengan nada tinggi.
Situasi sempat tegang sebelum akhirnya seorang guru perempuan mencoba menenangkan keadaan.
Viral dan Picu Perdebatan Netizen