Peringatan Bencana Ganda dan Langkah Mitigasi
Sebelum badai mendarat, pejabat respons bencana mengumumkan bahwa lebih dari 150.000 orang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman di berbagai provinsi timur Filipina. Pihak berwenang mengeluarkan peringatan akan hujan deras, angin yang berpotensi merusak, dan gelombang badai setinggi hingga 3 meter.
Topan Kalmaegi memiliki pita angin yang lebar, membentang sekitar 600 kilometer, diprediksi akan menghantam provinsi pulau tengah, termasuk Cebu. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena wilayah tersebut masih dalam pemulihan dari gempa berkekuatan 6,9 Magnitudo pada 30 September, yang menyebabkan 79 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi akibat rumah-rumah yang runtuh.
Langkah-langkah pencegahan juga diterapkan di pulau Negros tengah. Warga di sana diperingatkan bahwa hujan lebat dapat memicu aliran lumpur vulkanik di Gunung Kanlaon, salah satu dari 24 gunung berapi paling aktif di Filipina. Gunung ini telah memancarkan abu dan uap dalam beberapa bulan terakhir, menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Untuk menghindari risiko, penjaga pantai telah melarang feri antar pulau dan kapal nelayan berlayar ke laut yang semakin ganas, menyebabkan terdamparnya lebih dari 3.500 penumpang dan pengemudi truk kargo di hampir 100 pelabuhan. Setidaknya 186 penerbangan domestik terpaksa dibatalkan.
Filipina dikenal sebagai salah satu negara paling rawan bencana di dunia, dihantam sekitar 20 topan dan badai setiap tahun, selain sering dilanda gempa bumi dan memiliki belasan gunung berapi aktif.
