finnews.id – Setidaknya tiga pendaki tewas akibat longsor di Nepal pada Senin, 4 November 2025, ketika sekelompok pendaki menghadapi bencana di kawasan Himalaya. Longsor terjadi pagi hari di dekat base camp gunung Yalung Ri, Dolakha, menewaskan seorang warga Perancis dan dua pendaki Nepal. Curah hujan tinggi akibat siklon Montha meningkatkan risiko bencana di wilayah tersebut. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pendaki tentang bahaya longsor di Nepal, meski musim pendakian dianggap aman.
Kronologi Tragedi Longsor di Nepal
Insiden muncul sekitar pukul 09:00 waktu lokal. Sekelompok 12 pendaki dan pemandu lokal mulai mendaki Yalung Ri dan Dolma Khang. Beberapa jam kemudian, longsor menimpa mereka. Tiga pendaki langsung tewas. Empat lainnya, termasuk dua warga Italia, seorang Jerman, dan seorang Kanada, masih dinyatakan hilang. Polisi Dolakha dan tim penyelamat segera meluncurkan operasi evakuasi.
Medan sulit, jarak lima jam dari base camp, dan cuaca buruk menghambat penyelamatan. Tim SAR menggunakan helikopter untuk menjangkau lokasi, tetapi visibilitas rendah memperlambat proses. Lima pemandu Nepal kembali ke base camp dengan cedera ringan. Tim penyelamat memprioritaskan keselamatan mereka.
Risiko Pendakian dan Cuaca Ekstrem
Longsor di Nepal kerap terjadi karena kombinasi curah hujan tinggi, salju menumpuk, dan perubahan suhu ekstrem. Musim gugur biasanya aman untuk pendakian karena cuaca stabil. Namun, siklon Montha pekan sebelumnya memicu hujan lebat dan salju di Himalaya. Beberapa pendaki terjebak di Mustang barat dan dekat Everest. Operasi penyelamatan berlangsung menegangkan.
Ahli geologi dan meteorologi menekankan perlunya perencanaan matang. Analisis medan, kondisi cuaca, dan kesiapan tim menjadi faktor penting untuk mengurangi risiko longsor. Menggunakan pemandu lokal berpengalaman dapat meningkatkan keselamatan. Tragedi ini menunjukkan bahwa pendaki berpengalaman tetap menghadapi ancaman bencana.
Upaya Penyelamatan dan Tindak Lanjut
Tim SAR di Dolakha terus mencari empat pendaki hilang. Helikopter berhasil mendarat di area Na Gaun. Namun medan ekstrem dan keterbatasan logistik memperlambat evakuasi. Polisi menegaskan operasi penyelamatan berlanjut hingga seluruh pendaki ditemukan.
Tragedi serupa terjadi di Panbari, Nepal barat, saat dua pendaki Italia masih dicari setelah terjebak bersama pemandu lokal. Peristiwa ini menunjukkan bahwa risiko pendakian tidak terbatas di satu lokasi, tetapi dapat muncul di berbagai jalur populer di Nepal.