Sanksi ini membuat para pemain kehilangan kesempatan tampil di berbagai kompetisi domestik dan internasional selama satu musim penuh.
Sikap FAM dan Opsi Terakhir di CAS
Sebelumnya, FAM bersikeras bahwa dokumen kewarganegaraan ketujuh pemain tersebut sah dan telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh FIFA.
Keyakinan tersebut yang mendorong FAM mengajukan banding beberapa pekan lalu. Mereka yakin memiliki dasar yang kuat untuk membatalkan hukuman tersebut. Namun, penolakan banding ini mempertegas sikap tegas FIFA terhadap segala bentuk manipulasi dokumen.
FIFA, melalui pernyataan resminya, mengonfirmasi keputusan penolakan tersebut.
“FAM dan pemain sudah diberitahukan soal keputusan tersebut hari ini. Mereka diberi waktu 10 hari untuk merespons keputusan ini dan setidaknya memiliki 21 hari untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS),” demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis oleh otoritas sepak bola dunia tersebut.
Batas waktu 21 hari ini menjadi deadline krusial bagi Federasi Sepak Bola Malaysia. CAS adalah pintu terakhir bagi FAM dan ketujuh pemain untuk mencari keadilan dan membatalkan atau setidaknya mengurangi hukuman yang telah dijatuhkan.
Otoritas federasi kini harus bergerak cepat dan memformulasikan strategi hukum yang matang untuk mengajukan banding ke CAS jika mereka benar-benar ingin memperjuangkan hak-hak para pemain. Kegagalan di CAS akan memastikan hukuman ini bersifat final.
Implikasi Luas Terhadap Sepak Bola Malaysia
Keputusan FIFA ini memberikan tamparan keras bagi perkembangan sepak bola Malaysia. Selain sanksi finansial yang besar, hilangnya tujuh pemain kunci selama setahun sangat memengaruhi kedalaman skuad tim nasional dan klub-klub yang menaungi mereka. Lebih jauh, skandal ini merusak citra sepak bola Malaysia di mata internasional.
Beberapa pengamat memprediksi adanya konsekuensi tambahan, terutama terkait hasil pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027 yang melibatkan Malaysia.
Jika ketujuh pemain tersebut dinyatakan tidak sah sejak awal turnamen, Malaysia berpotensi dikenai hukuman walk out (WO) pada pertandingan yang dimainkan oleh pemain-pemain tersebut, sebuah keputusan yang bisa mengubah total posisi Malaysia di grup kualifikasi. FAM kini dituntut untuk mengambil tindakan transparan dan bertanggung jawab atas skandal naturalisasi ini.