Modifikasi Cuaca sebagai Intervensi Jangka Pendek
Dalam upaya menekan risiko bencana akibat hujan ekstrem di Pulau Jawa, BMKG bersama mitra telah melaksanakan intervensi teknologi. Guswanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya Modifikasi Cuaca (OMC) di beberapa wilayah strategis.
“OMC sudah dilakukan periode Oktober dan November untuk Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jabodetabek,” ungkapnya.
Modifikasi cuaca ini bertujuan mengurangi penumpukan awan-awan Cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan curah hujan sangat tinggi di kawasan padat penduduk.
Kepala BMKG meminta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi. Warga dapat mengakses informasi tersebut baik melalui aplikasi, media sosial, maupun kanal informasi resmi BMKG lainnya.
Imbauan Kesiapsiagaan Terintegrasi untuk Pemda
Tanggung jawab kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem bukan hanya milik BNPB dan BMKG, tetapi juga pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BMKG mendesak instansi-instansi di tingkat daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional.
Pemerintah daerah perlu memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif. Selain itu, BPBD harus melakukan upaya mitigasi fisik, seperti membersihkan drainase secara berkala, memangkas pohon yang rawan tumbang, dan menyiapkan jalur serta titik evakuasi yang jelas.