Finnews.id – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, meminta izin dan mendapat restu penuh dari relawan Projo untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Keputusan ini memperkuat barisan Prabowo Subianto pasca-Pilpres dan menandai arah politik baru Projo.
Dinamika politik pasca-Pemilihan Presiden (Pilpres) kembali menghangat dengan manuver signifikan dari tokoh kunci relawan Presiden Joko Widodo. Ketua Umum Projo (Pro-Jokowi), Mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi,, secara terbuka meminta restu kepada seluruh anggota relawan untuk mengambil langkah politik baru: bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Sinyal perpindahan politik ini dikonfirmasi langsung dalam Kongres III Projo di Jakarta Selatan. Permintaan izin tersebut disambut dingin, bahkan cenderung direspons positif, oleh internal organisasi.
Restu Resmi dari Relawan Projo
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo, Handoko, secara tegas menyatakan bahwa keputusan politik yang diambil Budi Arie adalah hak pribadi yang akan dihormati oleh organisasi.
“Silakan, itu adalah hak politik pribadi Pak Budi Arie. Kami di Projo sangat menjunjung tinggi hak dan kebebasan kader dalam menentukan pilihan politiknya,” kata Handoko kepada awak media, Senin 3 November 2025.
Handoko menjelaskan bahwa perpindahan atau keanggotaan ganda di partai politik bukanlah hal baru di tubuh Projo. Ia mencontohkan dirinya sendiri yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Dengan adanya restu ini, perpecahan di tubuh Projo terkait keputusan Budi Arie dipastikan tidak akan terjadi, menunjukkan kematangan organisasi relawan tersebut dalam menyikapi langkah politik kadernya.
“Banyak kader Projo yang juga kader partai. Saya sendiri juga salah satu Ketua DPP Partai Golkar. Pak Budi Arie sudah menyatakan akan bergabung dengan partai politik yang dipimpin Pak Prabowo,” tambahnya.
Alasan Eksklusif Budi Arie Memilih Gerindra
Pernyataan resmi Budi Arie disampaikan saat memberikan sambutan dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, pada Sabtu 1 November 2025. Kehadiran tokoh kunci Gerindra, seperti Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad di kongres tersebut, semakin memperkuat rumor yang beredar.