Home Viral Di Balik Deretan Ponsel di Dashboard Taksi Online Hong Kong: Strategi Bertahan Hidup di Tengah Persaingan Ketat
Viral

Di Balik Deretan Ponsel di Dashboard Taksi Online Hong Kong: Strategi Bertahan Hidup di Tengah Persaingan Ketat

Bagikan
sopir taksi Hong Kong multi aplikasi
Fenomena sopir taksi di Hong Kong yang memasang lebih dari sepuluh ponsel di dashboard menjadi sorotan dunia. Di balik layar-layar kecil itu tersimpan strategi bertahan hidup.Foto:Rainmaker1973
Bagikan

Apa yang tampak sebagai “tindakan ekstrem” sesungguhnya adalah bentuk adaptasi terhadap sistem pasar yang sangat terbuka dan cepat berubah.

Perang Insentif yang Mendorong Persaingan Tanpa Henti

Persaingan ketat tak hanya terjadi antar pengemudi, tetapi juga antar perusahaan aplikasi. Masing-masing platform berlomba menarik perhatian driver dengan skema insentif yang menggiurkan.

Isentif yang ditawarkan antara lain:

Bonus Berjenjang: Beberapa aplikasi memberikan bonus tambahan jika pengemudi menyelesaikan jumlah perjalanan tertentu dalam jam sibuk atau malam hari.

Perbandingan Komisi: Ada juga aplikasi lokal seperti TADA yang menawarkan model komisi nol untuk periode tertentu, membuatnya lebih menarik bagi pengemudi yang ingin menghemat potongan hasil kerja.

Dengan mengoperasikan banyak aplikasi sekaligus, para pengemudi bisa langsung memilih platform yang sedang menawarkan keuntungan terbaik pada saat itu.

Bagi mereka, mengelola banyak ponsel bukan sekadar gaya—tetapi bagian dari strategi ekonomi agar tetap efisien dan produktif di tengah tekanan pasar yang berat.

Tantangan Keselamatan dan Batas Legal yang Samar

Meski secara ekonomi menguntungkan, praktik multi-app ini menimbulkan kekhawatiran baru di bidang keselamatan dan regulasi.

Fokus yang Terpecah: Mengoperasikan 10 hingga 15 perangkat di dashboard tentu bukan hal mudah. Notifikasi yang terus berdatangan bisa mengganggu konsentrasi. Walau sebagian pengemudi mengaku sudah terbiasa, risiko gangguan fokus tetap tinggi.

Kebijakan yang Rumit: Otoritas Hong Kong sudah beberapa kali menyuarakan keprihatinan soal keselamatan berkendara, namun regulasi sulit diterapkan karena sebagian besar kendaraan dan aplikasi tersebut beroperasi secara legal.

Dengan lebih dari 40.000 pengemudi taksi resmi dan semakin banyak aplikasi yang bermunculan, tren ini tampaknya akan sulit dihentikan. Selama sistem masih mendorong efisiensi dan kecepatan sebagai kunci pendapatan, praktik multi-app kemungkinan akan tetap menjadi bagian dari keseharian pengemudi di Hong Kong.

Bagikan
Artikel Terkait