Catatan Dahlan Iskan

Hati Istri

Bagikan
Saat pasien dan seluruh keluarga di bandara Juanda menjelang berangkat ke Beijing.--
Saat pasien dan seluruh keluarga di bandara Juanda menjelang berangkat ke Beijing.--
Bagikan

Saya pun minta disebutkan nama dokter pindahan dari Tianjin itu. Betul. Dia adalah ketua tim dokter yang merawat saya. Suaminyi juga dokter yang ikut mengoperasi saya.

Berarti saya tidak perlu ke Tianjin. Besoknya saya tinjau rumah sakit itu. Saya temui dokter –yang dulu mengoperasi saya di Tianjin. Ternyata tidak hanya satu orang. Lima orang. Kami pun kangen-kangenan.

Akhirnya saya bertanya: apakah bisa menerima pasien transplantasi dari Indonesia. “Tentu. Bisa. Bawa ke sini saja,” ujar seorang dokter di situ.

Pertanyaan itu saya sampaikan karena Tiongkok sudah berubah. Banyak peraturan lama tidak berlaku lagi. Misalnya, tidak bisa lagi orang asing dapat pendonor dari orang T. Di T sendiri antrean ganti hati sangat panjang. Rakyat bisa marah.

Sepulang dari Beijing saya bertemu keluarga itu. Agenda terpentingnya: siapa di antara keluarga yang bersedia dipotong hatinya separo –untuk dipakaikan mengganti hati yang terkena sirosis berat.

Langkah pertama yang harus dilakukan: semua keluarga tes darah saja. Agar tahu: siapa yang golongan darahnya sama. Tidak usah bicara mau atau tidak mau.

Sungguh ajaib: satu-satunya yang golongan darahnya cocok adalah istrinya sendiri.(Dahlan Iskan)

 

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Bawang Merah

Masih ada lagi: anggur. Warna hijau. Renyah. Kriyuk-kriyuk. “Tapi kok masih ada...

Sanae Takaichi bersama Donald Trump di kapal induk Amerika Serikat
Catatan Dahlan Iskan

Air Besi

”Jepang harus kian Mandiri. Termasuk dalam pertahanan,” ujar Sanae. Maksudnyi: ancaman dari...

Catatan Dahlan Iskan

Cahaya Adharta

Dua tahun pertama pernikahan mereka adalah masa-masa yang indah. Mereka tertawa di...

Catatan Dahlan Iskan

Marah Iklan

Jangan-jangan Kanada juga akan menjadi Asia –setelah bertengkar dengan Amerika tidak terlihat...