finnews.id – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia menegaskan kehadiran WNA (warga negara asing) atau alias tenaga kerja asing (ekspatriat) di jajaran direksi BUMN didasarkan pada pertimbangan profesionalitas dan kompetensi global. Bukan kepentingan politik.
Langkah ini, merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong transformasi BUMN menuju standar internasional serta memperkuat tata kelola perusahaan yang berintegritas.
Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, menegaskan penempatan ekspatriat di kursi direksi BUMN sepenuhnya bersifat profesional.
“Mereka bukan politisi dan tidak mengurusi kebijakan negara. Fokus mereka adalah bekerja dengan profesional, membawa disiplin dan standar kerja global ke perusahaan kita,” ujar Rohan Hafas di Jakarta, pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Ia menjelaskan Danantara melihat ekspatriat sebagai pihak yang mampu membawa sudut pandang baru serta pengalaman internasional.
“Mereka membawa peta jalan yang telah terbukti di negara lain. Itu bisa menjadi referensi berharga bagi kita,” imbuhnya.
Tidak Ada Pelanggaran Regulasi
Rohan menegaskan kebijakan pengangkatan WNA di posisi strategis BUMN memiliki dasar hukum yang jelas.
“Secara legal, memang diperbolehkan. Ada klausul yang memungkinkan perusahaan mengangkat tenaga asing. Apalagi jika kompetensi tersebut belum banyak dimiliki di dalam negeri,” jelasnya.
Ia mencontohkan, dalam industri pertambangan dan energi, kehadiran pakar asing justru bisa mempercepat proses alih teknologi serta pengembangan sumber daya manusia nasional.
“Daripada tenaga ahli itu bekerja untuk perusahaan luar negeri, lebih baik kita rekrut langsung agar ilmunya bisa menetes ke SDM lokal,” tukasnya.
Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menekankan proses perekrutan ekspatriat alias WNA dilakukan dengan seleksi ketat. Berdasarkan pengalaman, rekam jejak, dan kemampuan membawa transformasi nyata.
“Kami melakukan analisis menyeluruh. Ekspatriat yang dipilih bukan sembarang orang, tapi yang terbukti bisa memberikan transfer of technology dan transfer of knowledge kepada manajemen lokal,” ujar Rosan beberapa waktu lalu.
Garuda Indonesia Contoh Nyata
Salah satu contoh penerapan kebijakan ini terlihat di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang kini memiliki dua WNA di jajaran direksi.
- alasan pengangkatan WNA di direksi BUMN menurut Danantara Indonesia
- Alasan WNA jadi direksi BUMN
- BUMN WNA
- Danantara
- DANANTARA BUMN
- Danantara Indonesia
- Danantara Pasang Badan
- Danantara soal WNA di BUMN
- DANANTARA WNA
- DANANTARA WNA BUMN
- Gaji WNA di BUMN
- Garuda Indonesia direksi WNA
- Headline
- kebijakan Danantara terkait tenaga asing di perusahaan pelat merah
- Kontroversi WNA di BUMN
- peran ekspatriat dalam transformasi BUMN Indonesia
- profesionalisme dan alih teknologi ekspatriat di BUMN
- Profesionalisme ekspatriat
- reformasi BUMN
- Rosan Roeslani
- Rosan Roeslani Danantara
- strategi Rosan Roeslani membawa BUMN ke standar global
- Syarat WNA jadi direksi BUMN
- WNA di direksi BUMN
- WNA DIREKSI BUMN
 
                                                                         
                                     
                             
                                 
				                
				             
						             
						             
						             
						             
 
			         
 
			         
 
			         
 
			         
                                                                                                             
				             
				            