Penemuan ini menjadi pengingat yang menyakitkan bagi seluruh warga, khususnya orang tua, akan bahaya laten genangan banjir dan saluran air yang arusnya dapat menjadi sangat kuat dan mematikan saat intensitas hujan tinggi.
Dua Korban Sebelumnya: Kecelakaan Kerja dan Tenggelam
Sebelum tragedi Achmad Rifqie, BPBD Kota Semarang telah mencatat dua korban jiwa lain yang juga meninggal dunia akibat tenggelam dalam bencana banjir yang terjadi sejak pekan lalu.
Korban pertama diidentifikasi sebagai Eko Rusianto, seorang warga dari Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu 25 Oktober 2025 di Kolam Retensi Trimulyo. Korban diketahui sedang bekerja membersihkan sampah di area kolam yang tengah meluap. Dugaan kuat menyebutkan korban terpeleset saat bertugas dan tenggelam karena tidak dapat menyelamatkan diri dari kedalaman kolam.
Sementara itu, korban kedua dilaporkan adalah seorang anak-anak yang juga tenggelam setelah bermain di area genangan banjir. Detail pasti mengenai korban kedua dan kronologinya masih didalami lebih lanjut oleh pihak berwajib, namun Endro P. Martanto memastikan bahwa semua korban jiwa adalah akibat dari kecelakaan air di tengah situasi darurat banjir.
BPBD: Imbauan Waspada di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem
Bencana ini kembali menyoroti kerentanan Kota Semarang terhadap banjir, khususnya di wilayah dataran rendah dan kawasan Pantura. BPBD mencatat, selain korban jiwa, puluhan ribu Kepala Keluarga (KK) dan ratusan ribu jiwa terdampak langsung oleh genangan yang ketinggiannya bervariasi.
Menanggapi bertambahnya korban tewas, BPBD Kota Semarang mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan secara signifikan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah terdampak banjir, untuk tidak melakukan aktivitas berisiko di dekat sungai, kolam retensi, atau selokan yang arusnya deras. Awasi anak-anak dengan sangat ketat. Hindari bermain di area genangan air, karena kondisi di bawah permukaan air tidak dapat diprediksi dan sangat berbahaya,” tegas Endro.