Bentrokan yang terjadi di area tersebut berlangsung cukup sengit. Indikasinya terlihat dari barang bukti yang berhasil diamankan petugas dari lokasi. Pihak kepolisian tidak hanya menemukan proyektil atau selongsong peluru yang diduga melukai korban, namun juga menyita puluhan senjata dari kedua belah pihak.
Dalam olah TKP, tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menyita sejumlah besar senjata. Bukti ini menguatkan dugaan bahwa bentrokan yang terjadi sudah direncanakan dan berpotensi menimbulkan korban yang lebih banyak.
AKBP Roby merinci, barang bukti yang disita meliputi:
20 (Dua Puluh) Pucuk Senjata Tajam (Sajam)
3 (Tiga) Alat Pukul
1 (Satu) Unit Senapan Angin
“Di TKP kita amankan 20 senjata tajam, tiga alat pukul, dan satu senapan angin,” kata AKBP Roby. Senjata-senjata tersebut kini menjadi barang bukti krusial untuk mengungkap jaringan dan peran masing-masing anggota kelompok yang terlibat.
Untuk memperkuat konstruksi hukum dan peran masing-masing pelaku, pihak kepolisian bergerak cepat dengan memeriksa puluhan saksi. Total 40 saksi telah diamankan dan dimintai keterangan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Pemeriksaan maraton ini dilakukan untuk mengetahui secara detail kronologi kejadian, peran masing-masing kelompok, hingga memastikan bahwa pelaku yang ditangkap adalah penembak tunggal yang bertanggung jawab melukai pengacara WA.
Selain keterangan saksi, penyidik juga fokus pada bukti teknis lain. Petugas telah mengumpulkan dan menganalisis rekaman dari kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Rekaman ini diharapkan dapat memberikan petunjuk visual terkait pergerakan pelaku sebelum dan setelah penembakan, serta membantu identifikasi seluruh individu yang terlibat dalam keributan.
Sementara proses hukum berjalan, korban WA telah menjalani penanganan medis darurat, termasuk operasi untuk mengangkat proyektil yang bersarang di punggungnya. Kondisi korban dilaporkan stabil, namun masih memerlukan pemulihan intensif.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang belum terverifikasi. Pihak kepolisian berjanji akan memberikan informasi perkembangan kasus ini secara transparan dan terbuka kepada publik. Penangkapan pelaku penembakan ini menjadi sinyal tegas bahwa aparat tidak akan menoleransi aksi premanisme dan kekerasan yang dipicu sengketa lahan di wilayah ibu kota.