Home News Purbaya Respon Pernyataan Jokowi Soal Utang Kereta Cepat Whoosh
News

Purbaya Respon Pernyataan Jokowi Soal Utang Kereta Cepat Whoosh

Bagikan
Purbaya respon pernyataan jokowi soal utang kereta cepat whoosh
Menkeu Purbaya mengomentari pernyataan Jokowi soal Whoosh
Bagikan

finnews.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) soal beban utang kereta cepat Whoosh.

Jokowi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak sepatutnya dinilai dari sisi laba finansial semata (untung-rugi), melainkan juga dari manfaat sosial yang dihasilkannya.

Menurut Purbaya, pandangan Jokowi tersebut bukan tanpa dasar. Ia menyebut proyek Kereta cepat Whoosh sejak awal memang membawa misi pembangunan wilayah (regional development).

“Ada betulnya juga. Whoosh itu kan punya misi membangun kawasan. Hanya saja kawasan di sekitar jalur pemberhentian itu belum dikembangkan maksimal. Kalau itu digarap, ekonomi daerah bisa ikut tumbuh,” ujar Purbaya di Jakarta, Selasa (28/10).

Purbaya menilai keuntungan ekonomi dari Whoosh akan terasa jauh lebih kuat apabila area di sekitar stasiun dan lintasan kereta cepat dimaksimalkan untuk pusat bisnis, hunian, dan aktivitas ekonomi baru. Dengan begitu, nilai social return yang dimaksud Jokowi benar-benar dapat dipetik dalam jangka panjang.

Sebelumnya, Jokowi menyebut Whoosh dibangun bukan sekadar untuk bisnis, melainkan sebagai solusi atas kemacetan kronis Jakarta–Bandung yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun.

Ia juga menyoroti manfaat transportasi massal seperti MRT, LRT, dan Whoosh terhadap pengurangan polusi serta efisiensi waktu produktif masyarakat.

“Transportasi massal itu tidak diukur dari laba, tapi dari keuntungan sosial — seperti penurunan emisi karbon dan peningkatan produktivitas,” kata Jokowi.

Soal Utang Kereta Cepat Whoosh: Bukan Beban APBN

Total investasi Whoosh mencapai US$7,2 miliar atau sekitar Rp116,5 triliun. Sebanyak 75 persen dananya berasal dari pinjaman China Development Bank, sementara sisanya ditanggung konsorsium BUMN (KAI, Wijaya Karya, PTPN I, Jasa Marga).

Publik sempat khawatir soal pembengkakan biaya dan potensi beban utang pada APBN. Menanggapi itu, Purbaya memastikan pembayaran utang proyek tidak akan memakai uang negara.

“Whoosh dikelola Danantara. Mereka sudah menerima lebih dari Rp80 triliun dividen BUMN, jadi manajemen dan pembayarannya dari situ,” ujarnya.

Pemerintah kini masih bernegosiasi dengan China terkait restrukturisasi pinjaman, sementara isu dugaan pembengkakan anggaran tetap menjadi sorotan publik.

Bagikan
Artikel Terkait
Kesiapan TNI Misi Gaza
News

TNI AD Tunggu Komando! Pasukan Khusus Konstruksi dan Medis Sudah Standby untuk Misi Gaza

Finnews.id — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak...

News

Setubuhi Gadis Dibawah Umur, Pria di Bali Dihukum 12 Tahun Penjara

finnews.id – Terdakwa kasus tindak pidana persetubuhan, AD (20), dituntut 12 tahun...

Korban tewas banjir Semarang
News

TRAGEDI BANJIR SEMARANG: 3 Orang Tewas, Bocah 7 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Air!

Finnews.id – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Semarang dalam...

News

Titik Demo Hari Ini Rabu 29 Oktober 2025 di Jakarta Pusat

finnews.id – Sebanyak 1.072 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi unjuk...