finnews.id – Bagi banyak orang Indonesia, masuk angin, angin duduk, dan serangan jantung sering disamakan karena gejalanya mirip nyeri di dada, rasa tidak enak badan, atau tubuh yang mendadak lemas.
Padahal secara medis, ketiganya sangat berbeda, baik dari segi penyebab, tingkat keparahan, hingga risiko yang ditimbulkan.
Perbedaan ini penting dipahami, karena salah mengenali gejala serangan jantung sebagai “masuk angin biasa” bisa berakibat fatal. Yuk, kenali lebih dalam satu per satu agar tidak salah lagi!
Masuk Angin
Dalam budaya Indonesia, masuk angin sering digambarkan sebagai kondisi tubuh yang tidak enak, kembung, mual, pegal, dan meriang.
Biasanya muncul saat cuaca dingin, kehujanan, atau kurang tidur.
Namun, menurut dunia medis, masuk angin bukanlah penyakit, melainkan kumpulan gejala dari gangguan pencernaan ringan, kelelahan, atau selesma (pilek).
Bahkan, sebuah jurnal Frontiers in Psychology menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia percaya “angin masuk ke tubuh” saat cuaca dingin—padahal gejalanya mirip flu atau masalah lambung.
Gejala umum masuk angin antara lain:
-
Perut kembung dan sering buang angin
-
Sakit kepala dan pegal-pegal
-
Meriang, mual, muntah, atau diare
-
Badan terasa lemah
Biasanya, masuk angin bisa sembuh dalam 1–3 hari dengan istirahat, minum air hangat, dan cara tradisional seperti kerokan atau minyak kayu putih. Tidak ada komplikasi serius jika ditangani dengan benar.
Angin Duduk (Angina Pektoris)
Nah, di sinilah sering terjadi kesalahpahaman besar.
Banyak orang mengira angin duduk hanyalah masuk angin yang “masuk ke dada”, padahal sebenarnya ini gejala gangguan serius pada jantung.
Secara medis, angin duduk disebut angina pektoris, yaitu kondisi ketika aliran darah ke otot jantung tersumbat sebagian, menyebabkan nyeri dada seperti tertekan atau terhimpit.
Jika tidak segera ditangani, angina bisa menjadi pemicu serangan jantung.
Penyebab utama angin duduk meliputi:
-
Pengerasan arteri (aterosklerosis)
-
Penggumpalan darah
-
Plak lemak yang pecah di pembuluh jantung
-
Katup jantung menyempit
-
Spasme (kejang) arteri koroner
Faktor pemicu angina duduk: