Potensi Dampak di Bahama dan Bermuda
Setelah melewati Kuba, Melissa akan melintasi Bahama dan menuju Bermuda. Badai diperkirakan melemah menjadi kategori 1, tetapi tetap membawa hujan lebat dan angin kencang. Pemerintah setempat meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan shelter darurat.
Penjelasan Meteorologi dan Ilmiah
Perubahan Intensitas
Badai melemah saat berada di daratan Jamaika karena kehilangan kontak dengan perairan hangat. Namun, setelah kembali ke laut, energi dari air hangat membuat Melissa menguat kembali menjadi kategori 4 sebelum mendarat di Kuba.
Fenomena Alam
Interaksi badai dengan laut hangat menghasilkan hujan deras dan angin kencang. Para ilmuwan menekankan bahwa fenomena ini merupakan contoh siklon tropis ekstrem yang dipicu pemanasan global.
Bantuan dan Kesiapsiagaan
Evakuasi dan Persiapan Bantuan
Pemerintah Kuba dan Bahama bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menyiapkan shelter dan mendistribusikan bantuan darurat, termasuk lampu tenaga surya, selimut, dan logistik penting bagi warga terdampak.
Tips Kesiapsiagaan
Warga diimbau tetap berada di shelter, menjauh dari pohon besar dan daerah rawan banjir, serta selalu mengikuti instruksi pemerintah setempat. Selain itu, pastikan persediaan air, makanan, dan obat-obatan tersedia cukup.
Kesimpulan
Badai Melissa, yang telah menjadi salah satu badai terkuat di Jamaika, kini menghantam Kuba dan masih mengancam Bahama serta Bermuda. Warga di jalur badai disarankan tetap waspada, mengikuti evakuasi, dan mempersiapkan diri menghadapi dampak. Badai dahsyat ini menjadi pengingat akan kekuatan siklon tropis ekstrem yang semakin dipengaruhi pemanasan global.