Salah satu fasilitas vital yang menjadi titik terparah dampak badai adalah Black River Hospital, yang terletak di paroki St. Elizabeth. Rumah sakit ini mengalami kerusakan parah akibat hantaman langsung angin badai Kategori 5.
Dalam laporan yang beredar, termasuk yang dikutip oleh @djstevenking1 dari pernyataan seorang senator Jamaika kepada NBC, kondisi fasilitas medis tersebut sungguh mengerikan.
“Rumah sakit di Black River, Jamaika, telah hancur total,” tulis Dj Steven King. “Layanan darurat kewalahan, dan akses terhadap perawatan sangat terbatas,” lanjutnya, menggarisbawahi situasi kritis yang dihadapi layanan kesehatan.
Deskripsi dari warga di media sosial melukiskan suasana mencekam di sekitar rumah sakit, dengan puing-puing beterbangan dan banyak pohon tumbang di halaman fasilitas. Laporan terkini menyebutkan bahwa pasien dan staf medis terpaksa mencari perlindungan alternatif setelah pemadaman listrik melumpuhkan seluruh sistem operasional rumah sakit. Situasi di Black River Hospital bahkan digambarkan sebagai “beyond critical” atau di luar batas kritis.
Kementerian Kesehatan Jamaika telah bergerak cepat mengirimkan tim darurat ke lokasi untuk melakukan penilaian kerusakan komprehensif. Fokus utama mereka saat ini adalah bagaimana memastikan layanan kesehatan dasar dapat segera dipulihkan di tengah kekacauan infrastruktur yang meluas.
Dampak Badai Melissa: Jamaika Dinyatakan ‘Area Bencana’
Kecepatan angin 295 km/jam bukanlah satu-satunya ancaman dari Melissa. Badai ini juga dikenal bergerak lambat, memperlama durasi penderitaan di wilayah terdampak. Pergerakan lambat ini meningkatkan risiko banjir bandang yang dahsyat, tanah longsor, dan gelombang badai setinggi hingga empat meter.
Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness, telah secara resmi menyatakan negara tersebut sebagai “daerah bencana” menyusul laporan meluasnya kerusakan, di mana hampir semua pelanggan listrik mengalami pemutusan sambungan.
Sementara masyarakat internasional terbagi antara kagum dan khawatir terhadap aksi nekat pria pengibar bendera, kenyataan di lapangan menunjukkan tingkat kerusakan infrastruktur dan krisis kemanusiaan yang sangat serius. Kisah pria yang menantang badai, walau menghibur secara visual, menjadi pengingat yang menyakitkan akan kekuatan tak terhentikan Badai Melissa dan ketangguhan—atau mungkin kenekatan—yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di Jamaika.