Finnews.id – Di tengah kengerian dan kepanikan akibat amukan Badai Melissa, sebuah rekaman video singkat dari Jamaika seketika mencuri perhatian dan memicu kehebohan di kancah media sosial internasional, terutama di platform X (sebelumnya Twitter).
Video berdurasi pendek itu menampilkan pemandangan yang tak lazim: seorang pria berdiri tegak di dekat kolam renang yang airnya bergolak liar, sementara pohon-pohon di sekitarnya meliuk-liuk dihantam angin kencang yang diperkirakan berkecepatan hampir 295 kilometer per jam—kekuatan tertinggi dari Badai Kategori 5.
Pria tersebut terlihat menantang badai, mengibarkan bendera berwarna hitam dan kuning, diidentifikasi sebagai bendera nasional Jamaika, dengan tangan terentang. Gestur yang dipertontonkan bukanlah kepasrahan, melainkan simbol keberanian yang mendekati kenekatan.
Video tersebut diunggah oleh akun @djstevenking1 dengan keterangan yang sarat sarkasme,
“When someone ask me to name the country with the most serious people.” (Kalau ada yang menyuruh aku menyebutkan negara dengan orang paling serius.) Kutipan ini secara tersirat menyindir karakter warga Jamaika yang dinilai tak gentar menghadapi bencana, bahkan sampai nekad menaiki pagar kolam di tengah amukan badai.
Aksi tersebut sontak memicu beragam reaksi di kalangan warganet global. Sejumlah pengguna media sosial memuji tindakan itu sebagai manifestasi dari “Jamaican spirit” atau semangat perlawanan khas Jamaika yang tidak kenal menyerah. Namun, tak sedikit pula yang mengecam keras, menilai tindakan tersebut terlalu berisiko dan bodoh di tengah ancaman bencana yang mematikan.
Terlepas dari kontroversi etisnya, cuplikan tersebut berhasil menjadi salah satu video paling banyak dibagikan sejak Badai Melissa menyapu wilayah Karibia, memberikan sisi lain kisah bencana yang mengguncang negara pulau tersebut.
Krisis Kemanusiaan: Black River Hospital Lumpuh Total Dihantam Badai Monster
Badai Melissa, yang disebut sebagai salah satu badai terkuat dalam sejarah pencatatan di Karibia, tidak hanya menciptakan fenomena viral, tetapi juga meninggalkan jejak kehancuran masif.