3. Daging Putih Olahan Tetap Mengandung Zat Karsinogenik
Banyak orang mengganti daging merah dengan ayam atau kalkun karena dianggap lebih sehat.
Namun, produk seperti sosis ayam, nugget, atau smoked chicken tetap berisiko karena mengandung pengawet nitrit dan senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik.
Saat dimasak pada suhu tinggi, senyawa ini berubah menjadi heterosiklik amina (HCA) zat yang dapat merusak DNA dan memicu kanker.
Tips sehat: konsumsi daging ayam segar tanpa kulit, dimasak dengan cara rebus atau kukus. Hindari daging olahan beku atau diasap.
4. Produk Low Fat Justru Mengacaukan Keseimbangan Hormon
Label “low fat” sering jadi magnet bagi pencinta gaya hidup sehat. Padahal, untuk menjaga rasa, produk seperti yogurt atau dressing salad sering ditambah gula dan pengental buatan.
Padahal, tubuh tetap butuh lemak baik untuk menyeimbangkan hormon, termasuk estrogen.
Menghilangkan lemak sehat justru membuat tubuh bekerja lebih keras dan menghasilkan hormon tidak stabil.
Sebagai contoh, yogurt low fat rasa buah bisa mengandung tiga kali lebih banyak gula dibanding yogurt plain.
Kondisi ini mempercepat kenaikan insulin dan menimbulkan ketidakseimbangan metabolik.
Tips sehat: konsumsi lemak sehat alami dari ikan salmon, kacang kenari, dan minyak zaitun.
5. Cold Pressed Juice Tinggi Fruktosa, Ganggu Fungsi Hati dan Hormon
Tren detoks jus buah memang menggoda. Namun, jus dengan fruktosa tinggi dari buah seperti apel dan nanas bisa mencapai 30 gram gula per botol tanpa disertai serat.
Kondisi ini membuat hati bekerja ekstra untuk memetabolisme fruktosa, sehingga hormon jadi tidak seimbang dan tubuh rentan inflamasi.
Tips sehat: konsumsi jus buah dalam porsi kecil dan imbangi dengan buah utuh kaya serat.