Home News Kesepakatan Rare Earths AS–Jepang: Strategi Donald Trump Hadapi Dominasi China
News

Kesepakatan Rare Earths AS–Jepang: Strategi Donald Trump Hadapi Dominasi China

Bagikan
Rare Earths
Rare Earths, Ilustrasi: , Image: DALL·E 3
Bagikan

finnews.id – Kesepakatan rare earths antara Amerika Serikat dan Jepang menjadi sorotan dunia setelah Donald Trump bertemu Perdana Menteri Sanae Takaichi di Tokyo. Keduanya sepakat memperkuat rantai pasokan mineral penting yang selama ini didominasi China. Langkah ini bukan sekadar kerja sama ekonomi, melainkan strategi geopolitik untuk mengamankan masa depan industri teknologi, energi hijau, dan pertahanan.

Rare earths memiliki peran besar dalam pembuatan mobil listrik, turbin angin, hingga peralatan militer canggih. China selama bertahun-tahun menguasai sebagian besar produksi dan pemurniannya, sehingga negara lain sangat bergantung pada ekspornya. Dengan perjanjian ini, Trump berupaya mengurangi ketergantungan tersebut dan menciptakan sistem pasokan yang lebih stabil bersama sekutunya di Asia.

Selain itu, Jepang juga memandang kerja sama ini sebagai peluang memperkuat industrinya sendiri. Negeri Sakura memiliki kapasitas teknologi tinggi, namun kekurangan sumber daya alam. Dengan kolaborasi ini, Jepang berharap bisa memperluas akses bahan mentah sambil menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.

Strategi Donald Trump dalam Membangun Kemandirian

Donald Trump selama masa kepemimpinannya selalu menekankan pentingnya kemandirian ekonomi Amerika Serikat. Melalui kesepakatan rare earths dengan Jepang, ia ingin membangun blok ekonomi baru yang mampu menandingi dominasi China. Menurut laporan The Guardian, kerja sama ini mencakup investasi bersama, eksplorasi sumber baru di luar China, serta pengembangan fasilitas pemrosesan di wilayah sekutu seperti Australia dan Kanada.

Lebih lanjut, Trump menyatakan bahwa keamanan nasional Amerika tidak bisa bergantung pada negara yang mengendalikan pasokan global mineral penting. Dengan begitu, ia menegaskan pentingnya diversifikasi sumber daya dan kolaborasi dengan negara yang memiliki nilai strategis serupa. Langkah ini memperlihatkan arah baru kebijakan energi dan industri Amerika yang berfokus pada stabilitas jangka panjang.

Di sisi lain, Jepang memiliki kepentingan sendiri dalam kerja sama ini. Negara itu sudah lama mencari alternatif pasokan rare earths setelah sempat mengalami embargo ekspor dari China pada 2010. Melalui kerja sama dengan Amerika, Jepang berharap rantai pasokannya lebih aman dan mampu bersaing dalam produksi teknologi ramah lingkungan.

Bagikan
Artikel Terkait
Hari Antikorupsi 2025 di Yogyakarta
News

KPK Pilih Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Hari Antikorupsi 2025, Setyo Budiyanto Sowan Sultan HB X Bahas Persiapan

Finnews.id – Yogyakarta akan menjadi tuan rumah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia)...

Keinginan Bunuh Diri
News

OpenAI Ungkap Data Mengejutkan, Jutaan Pengguna Bicara tentang Keinginan Bunuh Diri

finnews.id – Keinginan bunuh diri kini menjadi perhatian global setelah laporan OpenAI...

News

Belasan Kios Kayu di Sukahaji Bandung Ludes Terbakar, 14 Mobil Damkar Dikerahkan

finnews.id – Kebakaran hebat melanda kawasan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung,...

PBNU Umrah mandiri
News

Umrah Mandiri Legal, PBNU Minta Masyarakat Waspada Jebakan Makelar: Jangan Sampai Terlantar di Tanah Suci!

Finnews.id – Meskipun menyambut baik legalitas Umrah Mandiri, otoritas keagamaan tertinggi Indonesia,...