Setelah setengah jam mengantri, Hendra akhirnya bisa melangkahkan kaki ke dalam gedung percetakan.
Begitu memasuki pintu gerbang percetakan, matanya melihat sebuah batu peletakan pertama yang menunjukkan tahun dimulainya pembangunan pabrik ini, yakni pada 1982.
Pembangunan percetakan ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun sejak batu pertama diletakkan. Artinya, baru pada 1984 mesin-mesin di percetakan ini berputar mencetak Al-Qur’an yang suci dan menyebarkannya ke seluruh dunia.
Tak ada pemeriksaan dokumen untuk masuk ke gedung percetakan ini. Tak perlu juga mendaftar atau mengajukan izin. Siapa saja boleh masuk untuk melihat bagaimana jalannya proses percetakan.
Aturannya hanya satu, tertib berjalan mengikuti alur antrian. Memotret dan merekam video dengan ponsel dipersilahkan. Bebas saja, selama tertib. Tapi, tak boleh makan dan minum selama di dalam. Apalagi merokok, sangat dilarang.
Beberapa langkah memasuki gedung percetakan, akan langsung nampak ruangan sangat besar. Jemaah berjalan di bagian atas percetakan. Dari atas, mereka bisa melihat tumpukan kertas Al-Qur’an yang belum dicetak. Jumlahnya sangat banyak.
Belum pernah Hendra melihat kertas Al-Qur’an sebanyak itu. Ini pertama kali pula dalam hidupnya ia masuk ke dalam percetakan kitab suci umat Islam. Wajar bila ia kagum.
“Subhanallah, sungguh besar dan luas percetakan ini. Luar biasanya lagi, tempat ini mencetak kitab suci yang jadi panduan bagi umat,” kata Hendra.
Kekaguman juga dirasakan jemaah lain, satu kloter dengan Hendra. Ia berangkat ke Tanah Suci bersama sekitar 40 orang jemaah lain, menggunakan jasa sebuah travel umrah.
Salah satunya Yunita (52). Ia berangkat bersama sahabatnya. “Tempat ini sungguh besar. Produk yang dibuat juga sesuatu yang maha suci, Al-Qur’an. Sangat pantas jemaah diajak berkunjung ke sini,” ujarnya.
Setelah melihat-lihat tempat produksi, para pengunjung lalu disuguhkan dengan berbagai macam mushaf Al-Qur’an yang dipajang di etalase kaca dinding. Di sana tampak Al-Qur’an berukuran besar maupun kecil dengan warna merah, biru, hijau, dan hitam.