Finnews.id – Enam hari sudah wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Jawa Tengah direndam banjir. Hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan tak jua surut dan menghambat aktivitas warga. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta agar BPBD stanndy 1×24 jam.
Jalur Pantura Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang dan Kabupaten Demak, direndam banjur cukup parah engan ketinggian mencapai hamper 100 cm. Sejumlah kendaraan truk dan motor mogok saat mencoba melintasi jalan tersebut.
Ahmad Luthfi, memastikan pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan langkah-langkah penanganan banjir baik di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Luthfi meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten/kota akan standby 1×24 jam untuk memantau kondisi masyarakat terdampak banjir serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
“BPBD Provinsi dan kabupaten/kota standby 1×24 jam,” ujar Luthfi saat meninjau langsung dan menyerahkan bantuan di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin 27 Oktober 2025.
Pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk melakukan rekayasa cuaca. Tujuan untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Semarang dan Demak dalam lima hari terakhir.
Luthfi menambahkan, untuk langkah jangka panjang juga sedang dijalankan, termasuk pengerjaan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang menghubungkan Semarang dan Demak. Selain itu, dua kolam retensi, Terboyo dan Sriwulan, tengah dibangun untuk menampung luapan air.
“Diharapkan awal 2026 kedua kolam ini selesai,” ujar Luthfi.
Banjir di wilayah telah memasuki hari keenam. Beberapa daerah yang terdampak antara lain Kelurahan Gebangsari, Genuk Sari, Muktiharjo Lor, Terboyo Wetan, dan Trimulyo. Genangan tertinggi di depan RSI Sultan Agung mencapai ketinggi 88 cm.
Untuk mengurangi dampak banjir, disiapkan 27 titik pompa air yang tersebar di sungai-sungai utama, termasuk Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, dan di belakang Terminal Terboyo. Upaya ini diiringi koordinasi dengan seluruh lurah dan instansi terkait untuk mengantisipasi kenaikan air berikutnya yang diprediksi BMKG.