Finnews.id – Mie instan sudah lama menjadi penyelamat bagi banyak orang yang sibuk di pagi hari. Praktis, cepat, dan rasanya menggugah selera membuat banyak orang menjadikannya sebagai menu sarapan favorit. Namun, di balik kelezatannya, muncul pertanyaan penting: apakah sarapan mie instan sebenarnya sehat?
Kandungan Gizi Mie Instan
Menurut Healthline, satu porsi mie instan umumnya tinggi kalori dan karbohidrat, tetapi rendah serat dan protein. Kedua nutrisi terakhir ini sebenarnya penting untuk membuat tubuh terasa kenyang lebih lama dan menjaga kestabilan energi. Selain itu, mie instan sering kali mengandung natrium yang tinggi — bahkan bisa mencapai lebih dari separuh batas konsumsi garam harian yang direkomendasikan oleh WHO.
Sebuah penelitian di Korea Selatan yang dimuat dalam Journal of Nutrition juga menemukan bahwa konsumsi mie instan secara rutin berkaitan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, yaitu kondisi yang mencakup obesitas perut, tekanan darah tinggi, serta kadar gula dan kolesterol yang tidak seimbang.
Dampak Jika Jadi Sarapan Rutin
Menjadikan mie instan sebagai sarapan setiap hari berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan nutrisi. Energi memang cepat diperoleh, tetapi kandungan proteinnya minim sehingga rasa lapar bisa muncul kembali hanya beberapa jam kemudian. Kondisi ini mendorong keinginan untuk ngemil, yang akhirnya menambah asupan kalori harian secara berlebihan.
Selain itu, kadar garam dan lemak jenuh yang tinggi dapat membebani kerja jantung dan ginjal dalam jangka panjang, terutama jika dikonsumsi oleh mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit kronis lainnya. Penelitian di Indonesia bahkan menunjukkan adanya korelasi antara frekuensi konsumsi mie instan dengan peningkatan risiko hipertensi pada usia dewasa muda.
Cara Membuat Mie Instan Lebih Sehat
Meski begitu, bukan berarti mie instan harus dihindari sepenuhnya. Pakar gizi menyarankan agar konsumen memperbaiki komposisi sajian agar lebih seimbang. Misalnya, tambahkan sumber protein seperti telur rebus, tahu, ayam tanpa kulit, atau udang. Sertakan pula sayuran seperti bayam, sawi, tomat, atau wortel agar kandungan serat dan vitamin meningkat.