finnews.id – Mohamed Salah, winger asal Mesir itu, kini berada di persimpangan penting dalam kariernya bersama Liverpool. Setelah musim lalu mencatatkan 29 gol dan 18 assist di Premier League, performanya musim ini menurun signifikan. Ia baru mencetak dua gol dalam delapan pertandingan liga, sehingga banyak pihak mulai meragukan kontribusinya. Namun, dengan cedera yang dialami Alexander Isak, Mo Salah memiliki kesempatan untuk kembali menunjukkan kualitasnya. Frasa kunci utama yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis performa mo salah.
Penurunan Performa Mo Salah
Musim 2025/2026 dimulai dengan harapan tinggi bagi Mo Salah. Statistik menunjukkan bahwa performanya menurun drastis dibanding musim sebelumnya. Dalam delapan pertandingan liga, ia mencetak dua gol dan dua assist. Faktor yang memengaruhi penurunan ini termasuk perubahan taktik tim dan adaptasi terhadap peran baru di lini serang Liverpool.
Banyak pengamat menilai, tantangan terbesar Mo Salah bukan kemampuan teknis, tetapi kemampuan mental untuk tetap sabar dalam sistem baru. Selama beberapa pertandingan, ia terlihat terlalu ingin mencetak gol sendiri daripada memberikan opsi terbaik untuk tim. TNT Sports mencatat bahwa saat melawan Frankfurt, ia memilih menembak dari sudut sempit ketika opsi umpan ke Florian Wirtz lebih menguntungkan. Keputusan itu memperlihatkan ambisi besar, namun kurang keseimbangan antara ambisi dan ketenangan.
Cedera Isak: Peluang untuk Mohammed Salah
Dengan cedera Alexander Isak, Mohammed Salah kini bisa menempati posisi sentral lini depan. Posisi Isak sebelumnya sebagai penyerang tengah kini kosong, sehingga winger asal Mesir itu memiliki ruang untuk bergerak lebih leluasa. Kembalinya ia ke posisi favoritnya memungkinkan ia menemukan ritme permainan, meningkatkan peluang mencetak gol, dan menjadi tumpuan utama Liverpool.
Selain itu, ia dapat memanfaatkan kecepatan dan dribelnya untuk menarik perhatian bek lawan, memberi ruang bagi rekan tim lain seperti Szoboszlai dan Jones. Langkah ini membantu tim tetap produktif meskipun kehilangan striker utama. Dengan situasi ini, eks pemain AS Roma itu memiliki momentum penting untuk membuktikan bahwa ia masih menjadi pemain vital bagi The Reds.