Transfer ini adalah investasi kecil penipu untuk memancing kepercayaan. Korban akan berpikir: “Wah, ini beneran dibayar! Pekerjaan ini nyata dan aman!” Saat kepercayaan sudah terbangun, jebakan berikutnya siap dilancarkan.
4. Proses Rekrutmen yang Terlalu Cepat dan Tidak Profesional
Perekrutan kerja yang resmi selalu memiliki tahapan yang jelas: screening CV, interview (wawancara), negosiasi gaji, hingga penandatanganan kontrak kerja. Modus penipuan kerja paruh waktu ini menghilangkan hampir semua tahapan tersebut.
Jika Anda langsung “diterima” atau diminta bergabung dalam grup chat untuk bekerja tanpa ada interaksi tatap muka atau video call resmi, itu adalah tanda bahaya. Perusahaan yang kredibel sangat selektif dalam memilih karyawan, tidak sembarangan merekrut.
5. Diarahkan Masuk ke Grup Chat dengan Banyak Anggota Palsu
Setelah tugas awal selesai, Anda akan diminta bergabung ke dalam grup chat (biasanya di Telegram atau WhatsApp). Di grup ini, Anda akan melihat puluhan, bahkan ratusan, anggota lain.
Tujuannya: Membuat korban merasa berada di lingkungan kerja yang ramai dan sah. Padahal, sebagian besar anggota grup tersebut adalah bot atau kaki tangan penipu yang berpura-pura menjadi korban lain yang “sukses” dan terus memberikan testimoni palsu tentang komisi yang mereka dapat. Ini adalah teknik manipulasi psikologis agar korban semakin yakin.
6. Mulai Meminta “Uang Deposit” atau “Biaya Upgrade Akun”
Ini adalah inti dari penipuan. Setelah korban yakin dan nyaman, penipu akan menawarkan “misi premium” dengan imbalan komisi berkali-kali lipat lebih besar. Syarat untuk mendapatkan misi premium ini adalah korban harus menyetor sejumlah uang yang disebut Deposit atau Biaya Upgrade Akun/Sistem.
Penipu akan menjanjikan uang deposit ini akan dikembalikan bersamaan dengan komisi setelah misi selesai. Namun, setelah deposit ditransfer, mereka akan meminta deposit lagi dengan nominal yang lebih besar.
7. Perusahaan Tidak Terdaftar dan Kontak Sangat Rahasia
Perusahaan yang sah, terutama yang merekrut secara massal, pasti memiliki:
- Situs web resmi dengan domain berbayar (bukan blog gratisan)
- Alamat kantor yang jelas dan bisa dicek keberadaannya
- Akun media sosial perusahaan, bukan akun pribadi.
Jika recruiter hanya bisa dihubungi melalui nomor pribadi, menolak untuk memberikan informasi detail kantor, atau nama perusahaannya tidak bisa ditemukan secara valid di internet, segera tinggalkan. Perusahaan resmi tidak pernah menyembunyikan identitasnya.
Tips Mutlak Menghindari Jebakan
Satu hal yang harus Anda tanamkan: Perusahaan yang benar tidak akan pernah meminta uang dari calon karyawannya. Prinsipnya, Anda bekerja untuk mendapatkan uang, bukan mengeluarkan uang.